Sejumlah ilmuwan Imperial College London, Inggris, pada minggu ini akan memulai uji klinis pertama vaksin yang diyakini berpotensi mencegah COVID19.
Dokumentasi - Botol kecil berlabel stiker"Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada . ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.
Uji coba itu didukung bantuan dana lebih dari 45 juta poundsterling dari Pemerintah Inggris dan sejumlah donor. Para ilmuwan itu mengatakan teknologi tersebut dapat mengubah pengembangan vaksin karena memungkinkan pembuatan dan pengembangan yang lebih cepat saat penyakit menular seperti COVID-19 mulai mewabah.Ketua peneliti sekaligus pengajar di departemen penyakit menular Imperial College, Robin Shattock, mengatakan vaksin potensial yang mereka kembangkan itu menggunakan komponen sintetik dari bahan genetik virus tersebut, RNA, yang dibungkus dalam tetesan kecil cairan lemak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Perkembangan Vaksin COVID-19, Perusahaan Sinovac Klaim 90 Persen Pasien Tak Alami Efek SampingVaksin yang sangat dibutuhkan saat pandemi corona Covid-19 masih dalam proses uji coba.
Baca lebih lajut »
Hasil Awal Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19, CoronaVac, Menjanjikan – Bebas AksesUji klinis fase 2 Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech di Beijing, akhir pekan lalu, memperlihatkan hasil awal menggembirakan. CoronaVac, nama calon vaksin itu, berhasil memicu respons kekebalan tubuh dan aman. Internasional adadikompas
Baca lebih lajut »
Selandia Baru Konfirmasi Dua Kasus Baru Covid-19 |Republika OnlineDua kasus Covid-19 di Selandia Baru berhubungan dengan perjalanan dari Inggris Raya
Baca lebih lajut »
Mal DKI Buka Hari Ini, Warga Diimbau Tetap WaspadaSejumlah mal di Jakarta mulai kembali beroperasi, namun warga tetap diharapkan menerapan protokol kesehatan covid-19.
Baca lebih lajut »
4 Negara Eropa Borong Vaksin Covid-19 Perusahaan Farmasi Inggris Rp 11,9 TAstraZeneca mengumumkan telah sepakat dengan empat negara untuk memasok hingga 400 juta dosis vaksin.
Baca lebih lajut »