IMF: Jangan Mengekor The Fed, Bank Sentral Sebaiknya Fokus Inflasi Domestik

Airlangga Hartarto Berita

IMF: Jangan Mengekor The Fed, Bank Sentral Sebaiknya Fokus Inflasi Domestik
Rupiah MelemahMakroSubsidi Energi
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 49%
  • Publisher: 70%

Jika terlalu ketat mengikuti The Fed, bank-bank sentral di Asia dapat merusak stabilitas harga di negara masing-masing.

Direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional , Krishna Srinivasan, memberikan keteranga pers di kantor pusat IMF pada Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington, DC, Kamis .

Mengutip Reuters, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, Krishna Srinivasan Kamis atau Jumat waktu Indonesia, menyatakan, suku bunga AS mempunyai dampak kuat dan cepat terhadap kondisi keuangan dan nilai tukar mata uang negara-negara Asia. Gubernur Bank Korea Selatan, Rhee Chang-yong, pada seminar di Pertemuan IMF-Bank Dunia di Washington, Rabu , mengatakan, memudarnya peluang penurunan suku bunga The Fed telah menyebabkan hambatan bagi won, dan mempersulit keputusan banknya mengenai kapan harus mulai memotong biaya pinjaman.

Perkembangan konflik di Timur Tengah pascadugaan serangan Israel ke Iran itu juga sempat menaikkan harga minyak mentah Brent ke level 90,14 dollar AS per barel pada Jumat pagi dan harga minyak West Texas Intermediate ke level 85,80 dollar AS per barel.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi dan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pada Selasa .

"Kita amankan skenario terburuknya, tetapi untuk saat ini kita tidak bermain dulu sampai ke situ," katanya.Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak subsidi Pertalite di SPBU di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu . Realisasi subsidi pada tahun 2023 mencapai Rp 159,6 triliun sedangankan pada 2024 nilai subsidi menjadi 186,9 triliun atau naik 28,6 persen.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Rupiah Melemah Makro Subsidi Energi Konflik Iran-Israel Kebijakan Fiskal Moneter

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Seloroh Ketum PBNU: Jangan-jangan Nanti Menterinya dari NU Semua, Jangan KagetSeloroh Ketum PBNU: Jangan-jangan Nanti Menterinya dari NU Semua, Jangan KagetGus Yahya berseloroh bahwa nantinya jajaran menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semuanya berasal dari kalangan NU.
Baca lebih lajut »

Sebentar Lagi Idul Fitri, Ini Niat dan Tata Cara Zakat FitrahSebentar Lagi Idul Fitri, Ini Niat dan Tata Cara Zakat FitrahSebentar lagi idul Fitri, jangan risau jangan galau, ini niat dan tata cara bayar zakat fitrah.
Baca lebih lajut »

IMF: Kenaikan Suku Bunga The Fed Bisa jadi Risiko GlobalIMF: Kenaikan Suku Bunga The Fed Bisa jadi Risiko GlobalSuku bunga yang tinggi juga mendorong nilai USD mahal, yang berarti mata uang negara-negara lain melemah.
Baca lebih lajut »

Fed Tunda Pemangkasan Fund Rate Rupiah Berpotensi di 15.900Fed Tunda Pemangkasan Fund Rate Rupiah Berpotensi di 15.900The Fed akan menunda pemangkasan tingkat suku bunga Fed Fund Rate pada bulan Juni 2024
Baca lebih lajut »

Manajer Borneo FC Ingatkan PSSI: Jangan Dikit-dikit Ditunda, Ketua Jangan Juga BaperanManajer Borneo FC Ingatkan PSSI: Jangan Dikit-dikit Ditunda, Ketua Jangan Juga BaperanMenurut Dandri Dauri, keputusan PSSI menunda BRI Liga 1 tidak boleh jadi kebiasaan.
Baca lebih lajut »

Mau Telan Dahak Jangan-Jangan Puasanya Batal, Simak PenjelasannyaMau Telan Dahak Jangan-Jangan Puasanya Batal, Simak PenjelasannyaSaat puasa produksi dahak biasanya meningkat, karena beberapa faktor. Benarkah menelan dahak saat puasa membatalkan? Ini penjelasan ulama
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 08:56:27