Dana Moneter Internasional (IMF) mengirimkan tim ke Pakistan untuk mendiskusikan terkait bantuan pendanaan bagi negara itu pada Selasa (31/1/2023).
Leigh mengaku IMF telah menurunkan proyeksinya hingga 1,5% karena bencana banjir yang telah mengganggu aktivitas rantai pasok dan juga inflasi.
"Inflasi pun naik karena ini, kami melihat inflasi naik 21% di 2023. Ini juga karena pelemahan nilai tukar." IMF sendiri tahun lalu telah mencairkan dana talangan sebesar US$ 6 miliar pada tahun 2019, yang ditambah lagi dengan US$ 1 miliar tahun lalu. Namun pemberi pinjaman itu kemudian menghentikan pencairan pada bulan November karena kegagalan Pakistan untuk membuat lebih banyak kemajuan dalam konsolidasi fiskal dan reformasi ekonomi.
Sementara itu, per 6 Januari, Bank Negara Pakistan dilaporkan hanya memiliki devisa sebesar US$ 4,34 miliar . Ini hanya akan mencukupi kebutuhan impor selama tiga minggu kedepan.
"Meninggalkan pasar valas untuk kekuatan pasar adalah salah satu syarat terbesar IMF, yang ditentang pemerintah di masa lalu," katanya kepada
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Negara Asia Ini di Ambang Kebangkrutan, IMF Turun TanganDana Moneter Internasional (IMF) dijadwalkan melakukan kunjungan ke Pakistan dalam waktu dekat.
Baca lebih lajut »
KPAI Ingatkan Orang Tua! Ada Modus Kejahatan Berjejaring dalam Penculikan Anak |Republika OnlineAlasan faktor ekonomi dan dijadikan manusia gerobak jadi alasan penculikan anak
Baca lebih lajut »
Daftar Negara Paling Berbahaya untuk Penerbangan di Dunia, Didominasi Negara AfrikaNepal termasuk salah satu daftar negara paling berbahaya untuk penerbangan di dunia.
Baca lebih lajut »
AS dan Eropa Jadi Resesi? Ini Kabar Terbaru IMF!International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di negara maju pada tahun ini masih belum 'cerah'.
Baca lebih lajut »
Jokowi Pamer RI Tak Jatuh Seperti Negara-negara Eropa Karena PandemiPresiden Jokowi kembali memamerkan keberhasilan Indonesia melewati pandemi COVID-19. Jokowi bersyukur ekonomi Indonesia tak jatuh seperti negara-negara Eropa.
Baca lebih lajut »