Sebut Kemenkeu berisi iblis karena pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) tak sesuai, pemerintah akan melakukan pertemuan dengan Bupati Meranti, M. Adil, untuk menyamakan data.
Jakartapada Selasa di Kementerian Dalam Negeri . Tujuannya untuk mempersamakan data usai kepala daerah itu menyebut Kementerian Keuangan berisi setan atau iblis karena pembagian Dana Bagi Hasil tak sesuai.
"Untuk Meranti kita kasih bocoran nih rencana Selasa besok mau dilakukan pertemuan," kata Fatoni dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat .Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan Transfer ke Daerah Kabupaten Meranti sudah dilakukan dengan ketentuan UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemenkeu Beri Jawaban Menohok Usai Bupati Meranti Sebut Iblis-SetanBadan Kebijakan Fiskal Kemenkeu memberi jawaban menohok kepada Bupati Meranti usai disebut iblis dan setan.
Baca lebih lajut »
VIDEO: Teguran Mendagri ke Bupati Meranti Usai Serang Kemenkeu dengan Kata Kasar | merdeka.comTeguran diberikan lantaran pernyataan Adil pada Rakornas Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah di Pekanbaru dinilai menimbulkan kegaduhan.
Baca lebih lajut »
Bupati Meranti Ogah Minta Maaf soal Ucapan Kemenkeu Isinya Iblis: Enggak PerluKendati menimbulkan kontroversi dan protes dari pemerintahan, M Adil menolak untuk minta maaf.
Baca lebih lajut »
Top 3: Kemenkeu Meradang Disebut Iblis dan Setan oleh Bupati MerantiBupati Meranti Muhammad Adil membuat pernyataan yang menghebohkan dengan menyebut Kementerian Keuangan diisi oleh iblis dan setan.
Baca lebih lajut »
Bupati Meranti Dipanggil ke Jakarta, Klarifikasi Tuduhan Kemenkeu Iblis dan SetanBupati Meranti Muhammad Adil diharapkan bisa menghadiri pertemuan rekonsiliasi pekan depan. Agar kesalahpahaman yang terjadi ini bisa segera selesai.
Baca lebih lajut »