Para pedagang di Glodok City dilanda keresahan. Pandemi Covid-19 yang melanda RI membuat pusat perbelanjaan legendaris ini makin sepi pengunjung.
Namun sayangnya semakin ke sini, justru pelanggan makin sepi. Padahal, pandemi Covid-19 telah mereda. Ia juga turut mencoba lewat jalur online, namun hasilnya tidak terlalu signifikan.
"Istilahnya dua hari tiga hari, bahkan kadang-kadang empat-lima hari nggak dapat pelanggan," katanya. "Waduh, udah kaya nggak jualan. Ya kita orang paling tetangga-tetangga beli tisu, beli apa, gitu aja. Orang-orang kan sudah pada jualan online, jadi merosot," ungkap Widya."Nggak ada untung, udah rugi. Biaya maintenance aja hampir Rp 600 ribu, listrik Rp 200 ribu, dan lain-lainnya," tambahnya.City memiliki nilai sentimentil tersendiri bagi dirinya. Widya bahkan telah berjualan di sana sejak tahun 1970-an.
"Yang jualannya nggak laku seharian banyak, yang nggak laku dan sekarang nggak jualan lagi juga banyak," katanya.