Kisah hidup dan karya Imam Nawawi, seorang ulama besar yang dihormati dan dicintai banyak orang. Teks ini membahas karakter, pencapaian, dan warisan Imam Nawawi.
Imam Nawawi adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati dan dicintai oleh banyak orang. Ke greatness-annya ini didasari oleh berbagai sikap dan karakter yang beliau tunjukkan sepanjang hidupnya. Dalam biografi nya, tergambar wira'i, zuhud, kesungguhan dalam mencari ilmu yang bermanfaat, amal soleh, ketegasan dalam membela kebenaran dan amar ma'ruf nahi munkar, serta rasa takut dan cinta yang mendalam kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Semua itu menjadi rahasia di balik kecintaan yang besar yang diberikan kepadanya oleh orang sekitar. Menurut pendapat utama, Imam Nawawi meninggal dunia pada usia yang tidak lebih dari 45 tahun. Namun, dalam kurun waktu singkat tersebut, beliau telah meninggalkan jejak yang tak ternilai. Berkas-berkas, ketetapan-ketetapan, dan kitab-kitab ilmiah yang beliau tulis menunjukkan kecerdasannya dan melampaui banyak ulama dan imam pada masanya. Imam Nawawi mendedikasikan hidupnya untuk ilmu yang bermanfaat. Beliau rela bermukim di pondok sederhana yang disediakan untuk para siswa dan merasa cukup dengan makan roti al-Ka'k dan buah tin. Seluruh waktu dan tenaga beliau dikhususkan untuk melayani umat Islam. Pakaian tambalan menjadi pilihannya dan beliau tidak menghiraukan perhiasan duniawi agar fokusnya tetap terjaga. Sifat-sifat Imam Nawawi digambarkan oleh beberapa ulama. Adz-Dzabhi mensifati beliau sebagai orang yang berkulit sawo matang, berjenggot tebal, berperawakan tegak, beribawa, jarang tertawa, tidak bermain-main, dan terus bersungguh-sungguh dalam hidupnya. Beliau selalu berkata yang benar, meskipun pahit, dan tidak takut terhadap hinaan orang yang menghina agama Allah. Kisah-kisah tentang kecintaannya terhadap ilmu juga banyak diceritakan. Syaikh Yasin bin Yusuf al Marakisyai melihat Imam Nawawi di kota Nawa ketika umurnya masih 10 tahun. Anak-anak lain mencoba memaksanya untuk bermain bersama, tetapi Imam Nawawi lari dan menangis karena dipaksa. Ayahnya kemudian menempatkannya di toko, namun kesibukannya dengan Al-Qur'an tidak bisa dihalangi oleh aktivitas jual beli. Imam Nawawi tumbuh dan berkembang dalam penjagaan, kebaikan, dan menghafal Al-Qur'an. Beliau menghabiskan waktunya di toko bersama ayahnya. Pada tahun 649 H, ayahnya memindahkannya ke Damaskus agar belajar di sana. Beliau tinggal di asrama para siswa dan mengandalkan roti kasar sebagai sumber energinya. Beliau mempelajari kitab At-Tanbih dan menghafalnya dalam waktu kurang lebih 4,5 bulan, serta belajar Al-Muhadzab. Pada sisa tahun itu, beliau menghafal seperempat pembahasan ibadah dari kitab Al-Muhadzab. Kemudian, beliau mendalami ilmu dari Syaikhnya, seorang imam, ulama besar, zuhud, wara', punya keutamaan dan pengetahuan-pengetahuan yaitu Abu Ibrahim bin Ahmad bin Usman Al-Maghribi Asy-Syafi'i. Ketika Imam Nawawi pergi haji bersama ayahnya, ayahnya melihat tanda-tanda kecerdasan dan kemampuan memahami yang tersirat dalam diri beliau. Beliau bermukim di Madinah selama 1,5 bulan. Dalam perjalanan ini, beliau banyak mengalami sakit. Setelah kembali dari haji, beliau memfokuskan diri untuk mencari ilmu siang maupun malam, sehingga beliau dijadikan percontohan dalam perumpamaan. Ustaz Ahmad Abdul Aziz Qasim menjelaskan beberapa hal yang membentuk kepribadian besar Imam An-Nawawi, yaitu kemauan sendiri yang muncul dari dirinya. Contohnya adalah kesungguhan dalam belajar, belajar dari guru-guru besar dan mendapat perhatian dari mereka, serta sering mengajarkan ilmu yang telah didapatkan dari guru-gurunya. Imam Nawawi dalam perjalanan mencari ilmunya telah melibatkan beberapa ulama yang berjasa memberikan pelajaran dalam berbagai ilmu, seperti Abu Ibrahim Ishaq bin Ahmad bin Utsman al-Maghribi Ad-Dimasyiqi, Syaikh Abu hafsh Umar bin As'ad bin Abi Ghalib ar-Rabai al-Irbili, dan beberapa ulama lainnya. Beliau juga mempelajari ilmu Ushul Fiqih dari beberapa ulama terkemuka seperti Al-Qadhi Abu al Fath Umar bin Bundar bin Umar bin Ali Muhammad at-Taflisi Asy-Syafi'i, Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Jayyani, Syaikh al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa al-Muradi al-Andalusia asy-Syafi'i, dan Zainuddin Abu al-Baqa' Khalid bin Yusuf bin Sa'ad ar-Ridha bin al-Burhan. Imam Nawawi memiliki banyak murid yang berilmu, beberapa di antaranya adalah Shadr ar-Rais al-Fadhil Abu al-Abbas Ahmad bin Ibrahim bin Mush'ah, Al-Nadar Muhammad bin Ibrahim bin Sa'dillah bin Jum'ah, dan Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Abbas bin Ja'wan. Beliau juga menulis beberapa kitab yang menjadi referensi penting bagi para ilmuwan, seperti Syarah Muslim yang dinamakan al-Minhaj Syarah Shahih Muslim al-Hajjajj, Syarah al-Bukhari (baru sedikit yang ditulis), dan beberapa kitab lainnya dalam bidang ilmu hadis dan fikih, termasuk Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab (disempurnakan oleh As-Subki kemudian al-Muthi')
IMAM NAWAWI ULAMA HADIS FIKIH BIOGRAFI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanpa Sadar, Dokter Richard Lee Dapat Rangkaian Petunjuk Sebelum Masuk IslamRichard Lee juga akrab dengan ulama-ulama besar Tanah Air.
Baca lebih lajut »
Ulama-Menteri Hadiri Sarasehan Ulama Diskusi Asta Cita Prabowo-GibranSejumlah ulama dan menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam Sarasehan Ulama di The Sultan Hotel & Residence Jakarta hari ini. Ada Ketua MUI hingga Menteri Agama.
Baca lebih lajut »
Berhijab, Celine Evangelista Bertemu Menteri Agama-Imam Besar Masjid IstiqlalCeline Evangelista semakin serius mendalami Islam setelah menjadi mualaf. Ia menghadiri kajian bersama Menteri Agama dan berbagi momen berharga di Instagram.
Baca lebih lajut »
Megawati Soekarnoputri Bertemu Paus Fransiskus dan Imam Besar Al AzharPresiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri melakukan kunjungan ke Italia untuk menghadiri forum internasional. Agenda utama kunjungannya adalah pertemuan khusus dengan Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Mesir Ahmed El-Tayeb.
Baca lebih lajut »
Megawati Hadiri World Leaders Summit, Akan Bertemu Paus Fransiskus dan Imam Besar Al AzharKetua Bidang Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah menjelaskan bahwa Megawati akan hadir dalam World Leaders Summit dan menyampaikan pesan tentang kepedulian terhadap kemanusiaan dan hak anak. Megawati juga akan bertemu dengan Paus Fransiskus dan kemungkinan berpanel bersama Imam Besar Al Azhar Mesir Ahmed El-Tayeb.
Baca lebih lajut »
Megawati Soekarnoputri Djadwalkan Bertemu Paus Fransiskus dan Imam Besar Al AzharPresiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dijadwalkan melakukan pertemuan khusus dengan Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Mesir Ahmed El-Tayeb dalam forum internasional terkait kepedulian terhadap kemanusiaan dan hak anak.
Baca lebih lajut »