Menurut penelitian, Australia Selatan mempunyai keanekaragaman hayati berupa rumput laut terbanyak di dunia dengan jumlah 1.500 spesies
Para ilmuwan dari Universitas Flinders mengungkapkan rumput laut berwarna coklat yang hanya ditemukan di perairan laut Australia Selatan diyakini menyimpan rahasia anti-penuaan yang baik bagi kulit.Studi yang diterbitkan dalam jurnal Algal Research itu menemukan bahwa rumput laut coklat Australia Selatan tersebut memiliki sifat anti penuaan yang secara signifikan meningkatkan kadar kolagen di kulit dan melindungi terhadap kerusakan degradasi kolagen dan elastin pada manusia.
“Kedua protein ini populer dan dipromosikan oleh industri kecantikan sebagai protein penting untuk kulit tampak sehat,'' jelas Zhang. Institut Rumput Laut Australia memperkirakan industri budidaya rumput laut dalam negeri dapat bernilai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23 triliun dan mampu membuka 9.000 lapangan kerja pada tahun 2040, sekaligus berkontribusi hingga 10% dari target pengurangan emisi Australia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sudah Ada Anies-Cak Imin, Akar Rumput PKB Ternyata Masih Pilih Prabowo Jadi PresidenPadahal PKB sudah memiliki pasangan capres dan cawapres yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca lebih lajut »
Kemenperin pacu hilirisasi kakao dan rumput laut buka kesempatan kerjaKementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu hilirisasi industri kakao dan rumput laut dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) mumpuni lewat Balai ...
Baca lebih lajut »
Hilirisasi Rumput Laut Terus DipacuHilirisasi rumput laut bakal dimasukkan menjadi proyek strategis nasional. Namun, peta jalan dan industrialisasi rumput laut dinilai belum berjalan optimal.
Baca lebih lajut »
Benar-Benar Terjadi, Ilmuwan Ini Selamatkan Ular Tersedak Ikan BerduriMomen apes ular tersedak ikan berduri ini tak habis pikir.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan China Temukan Virus Misterius dari Kedalaman Palung MarianaPara ilmuwan dari China menemukan virus baru di kedalaman 8.900 meter Palung Mariana. Apakah berbahaya?
Baca lebih lajut »
Dulu Dipuja karena Penemuannya Bermanfaat, setelah Perang Dunia I Ilmuwan Ini Berubah BengisBerikut penyebab mengapa ilmuwan penerima Nobel ini tiba-toba berubah bengis seperti 'haus darah'.
Baca lebih lajut »