Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Geoscience mengungkapkan waktu kepunahan mamalia di Bumi, termasuk manusia
Dalam studi itu, disebutkan bahwa kepunahan massal berikutnya mungkin akan terjadi akibat panas ekstrem, dengan manusia menjadi salah satu korbannya., model iklim superkomputer telah menemukan bahwa dalam 250 juta tahun ke depan, hampir semua mamalia mungkin punah karena suhu Bumi memanas hingga ke tingkat di mana mamalia tidak dapat bertahan hidup.Dalam skenario ini, manusia berada di ambang kepunahan massal.
Kondisi serupa juga terjadi pada temperatur bola kering di atas 40 derajat Celcius dan kelembapan rendah untuk jangka waktu yang lama. "Namun kita mungkin juga harus membangun fasilitas lain untuk menampung produksi pangan juga," sambungnya.Suhu ekstrem yang berkisar antara 40-70 derajat Celcius ini diperkirakan terjadi karena peningkatan karbon dioksida di atmosfer.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ilmuwan Prediksi Kematian Matahari Miliaran Tahun MendatangPara ilmuwan memperkirakan, kematian akhir dari massa matahari terjadi miliaran tahun ke depan, tepatnya sekitar 5 miliar tahun dari sekarang.
Baca lebih lajut »
Prediksi Manchester United vs Crystal Palace 27 September 2023Prediksi Manchester United vs Crystal Palace, Prediksi Skor, Carabao Cup, Manchester United vs Crystal Palace, EFL Cup, Prediksi Bola 27 September 2023, Preview Pertandingan, Starting XI, Head to Head, Statistik.
Baca lebih lajut »
Teori Relativitas Einstein Diuji Kembali oleh Ilmuwan, Ini HasilnyaBerikut adalah hasil pengujian kembali Teori Relativitas Einsten.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Temukan Laut Tersembunyi di Antariksa, Ini LokasinyaAda lautan rahasia di Antariksa. Ilmuwan beberkan lokasinya berikut ini.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan China Temukan Virus Misterius dari Kedalaman Palung MarianaPara ilmuwan dari China menemukan virus baru di kedalaman 8.900 meter Palung Mariana. Apakah berbahaya?
Baca lebih lajut »
Dulu Dipuja karena Penemuannya Bermanfaat, setelah Perang Dunia I Ilmuwan Ini Berubah BengisBerikut penyebab mengapa ilmuwan penerima Nobel ini tiba-toba berubah bengis seperti 'haus darah'.
Baca lebih lajut »