Pada dua minggu pertama pemerintahan Donald Trump kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis, berbeda dengan periode pertamanya yang menunjukkan peningkatan. Kebijakan tarif impor yang lebih ketat dan agresif diterapkan oleh Presiden Trump di periode keduanya, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya pada ekonomi global, termasuk Indonesia. Kenaikan tarif ini dianggap berpotensi meningkatkan harga barang dan merugikan konsumen. Selain itu, indeks dolar AS yang terus menguat juga memicu guncangan pasar keuangan, menyebabkan IHSG dan Rupiah terdepresiasi. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih, ditandai dengan deflasi pada Januari 2025, menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih lemah. Jika tren ini berlanjut, berpotensi menimbulkan dampak negatif pada roda ekonomi Indonesia.
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara pada hari ia menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)Pasar saham Indonesia berbeda nasib saat dua minggu pertama Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat. Pada periode kedua Trump memimpin, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tumbang, dibandingkan periode pertama yang menguat.
Donald Trump dilantik pada 20 Januari 2017 periode pertama. Sejak dilantik IHSG tercatat menguat 2,03% hingga 3 Februari 2017, dari 5.254,31 ke 5.360,77. Sementara pada dua pekan awal pemerintahan Trump saat ini, IHSG anjlok 2,57% bahkan berada di level 6.000-an.Perbedaan signifikan performa IHSG adalah kebijakan awal Trump di periode kedua yang lebih galak soal tarif impor. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan penambahan tarif impor sebesar 25% bagi Kanada dan Meksiko serta tambahan 10% untuk impor dari China. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi... untuk diketahui, tarif adalah bea yang dikenakan pada barang asing yang dibayar oleh importir AS. Para ekonom secara umum menentang kebijakan tarif ini, dengan alasan bahwa tarif mengakibatkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen dalam negeri. Akibat kenaikan itu, indeks dolar AS (DXY) yang menguat lagi ke atas level 109, membuat pasar keuangan terguncang, termasuk IHSG dan Rupiah. CNBC memantau pada hari ini pukul 14.30 WIB, IHSG ambruk 2,01% ke posisi 6,963,59. Begitu juga untuk rupiah, pada waktu yang sama terpantau keok di hadapan dolar AS dengan pelemahan 0,83% ke posisi Rp16.430/US$. Pelemahan rupiah ini mendekati level paling parah pada 2020 di mana rupiah sempat menyentuh di atas level Rp16.500/US$. Selain gara-gara Trump, kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum bisa dikatakan baik-baik saja karena daya beli masyarakat yang lesu. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi pada periode Januari 2025. BPS mencatat, indeks harga konsumen (IHK) mencatatkan deflasi sebesar 0,76% month to month (MtM) pada Januari 2025. Artinya, terjadi penurunan IHK dari 106,90 pada Desember 2024, menjadi 105,99 pada Januari 2025. Deflasi ini menjadi tanda daya beli masyarakat yang lemah. Jika ini berlanjut, tentu akan berdampak pada roda ekonomi Tanah Air, di mana permintaan yang turun, dunia usaha jadi tertekan, investasi akan melemah, dan akhirnya ekonomi bisa melambat
IHSG Donald Trump Tarif Impor Rupiah Deflasi Ekonomi Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pelantikan Donald Trump hingga Rupiah Bayangi IHSG pada 20-24 Januari 2025Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik terbatas 0,16 persen pada 20-24 Januari 2025.
Baca lebih lajut »
Kurs Rupiah di Google Menggemparkan, Bank Indonesia Koordinasi dengan Google IndonesiaNilai tukar Rupiah di Google menunjukkan nilai yang menggemparkan, yaitu Rp8.170 per USD, berbeda jauh dari data resmi Bank Indonesia. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa level nilai tukar Rupiah di Google bukanlah level yang seharusnya dan sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia untuk melakukan koreksi.
Baca lebih lajut »
Kurs Rupiah di Google Mengalami Anomali, Bank Indonesia Berkoordinasi dengan Google IndonesiaNilai tukar rupiah (kurs) pada hasil pencarian di Google mengalami anomali, tercatat menguat hingga Rp8.170,65 per dolar AS pada Sabtu (1/2) sore. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa angka tersebut tidak mencerminkan kondisi sebenarnya dan sedang berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk melakukan koreksi. Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat (31/1) melemah 49 poin atau 0,30 persen menjadi Rp16.305 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Google Tampilkan Nilai Tukar Rupiah yang Salah, Bank Indonesia Koordinasi dengan Google IndonesiaGoogle menampilkan angka Rp8.170,65 per dolar AS ketika orang mencari nilai tukar USD ke IDR, padahal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jauh lebih tinggi, yakni Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Baca lebih lajut »
Patrick Kluivert Tiba, Diiringi Sorak 'Indonesia, Indonesia, Indonesia'Patrick Kluivert telah mendarat di Indonesia, tepatnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1/2025) petang.
Baca lebih lajut »
Erspo Luncurkan Jersi Timnas Indonesia 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'Erspo, mitra Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk jersi dan apparel timnas, resmi mengumumkan peluncuran jersi kandang terbaru timnas Indonesia yang mengusung tema 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'. Jersi ini terinspirasi dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca lebih lajut »