IHSG Merosot, Saham Perbankan Diintimidasi Aksi Jual Investor Asing

Bisnis Berita

IHSG Merosot, Saham Perbankan Diintimidasi Aksi Jual Investor Asing
IHSGSaham PerbankanInvestor Asing
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 129 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 72%
  • Publisher: 74%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir, dengan saham perbankan menjadi sorotan utama. Investor asing melakukan aksi jual terhadap saham-saham bank RI, dipengaruhi oleh laporan ekonomi yang kurang menggembirakan dan performa bank yang tidak optimal.

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) telah menunjukkan tren koreksi dalam beberapa waktu terakhir, dan kondisi ini semakin parah dalam dua hari terakhir. Pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (7/2/2025), IHSG bahkan sempat merosot ke level di bawah 6.700. Selama setahun terakhir, IHSG telah mengalami penurunan sebesar 8,49%. Di tengah performa IHSG yang melemah, sektor perbankan menjadi sorotan utama.

Dalam beberapa waktu terakhir, saham-saham bank memang kerap berada di zona merah dan menjadi penghambat laju IHSG.Perbankan RI memang sedang menghadapi masa sulit pada tahun 2024 dan diperkirakan akan berlanjut tahun ini. Sejak akhir 2023, bank tidak hanya bersaing satu sama lain dalam perebutan likuiditas, tetapi juga dengan pemerintah yang terus menerbitkan obligasi dengan imbal hasil yang lebih menarik bagi nasabah. Akibatnya, perbankan menghadapi era biaya dana yang tinggi. Penurunan harga saham-saham perbankan RI mencerminkan respons pasar terhadap kondisi tersebut. Saham BBNI, misalnya, tercatat turun 10,53% dalam sepekan terakhir dan berada di posisi 4.250 per sesi II Jumat (7/2/2025). Sementara saham BMRI, turun 13,56% dalam sepekan terakhir dan berhasil memangkas koreksinya hari ini, berada di posisi 5.075 per saham. Saham BBRI turun 4,04% dalam sepekan terakhir, namun pada perdagangan hari ini naik 1,51% ke level 4.030. Sementara itu, saham BBTN turun 7,21% dalam sepekan terakhir.Bank swasta terbesar RI, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga tidak terhindar dari tekanan. Meskipun berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 12,7% yoy pada 2024, saham BBCA pada perdagangan kemarin merosot ke bawah level 9.000. BBCA sudah meninggalkan level harga 10.000 sejak 17 Desember 2024. Koreksi besar ini juga tidak terlepas dari semakin gencarnya para investor asing melakukan penjualan bersih terhadap saham-saham bank RI. Dalam enam bulan terakhir, Stockbit mencatat investor asing telah melego ratusan triliun rupiah saham bank jumbo di seluruh pasar. Menurut Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail, laporan-laporan terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi RI yang lebih rendah dari tahun sebelumnya dan kinerja beberapa bank memicu asing untuk 'cabut' dari saham-saham bank RI. Senior Economist BCA Barra Kukuh Mamia mengatakan faktor kekhawatiran akan pertumbuhan, kualitas kredit, dan bagaimana eksekusi program-program pemerintah RI menjadi pertimbangan bagi para investor asing. Sementara itu, Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto memandang tekanan dari aksi jual investor asing terhadap saham-saham perbankan masih berlanjut. Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menjadi perhatian bagi para investor asing. Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Situmorang mengatakan para investor melakukan profit taking karena sudah dapat memperkirakan potensi nilai pembagian dividen serta keuntungan modal, berkaca dari pergerakan mata uang garuda.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

IHSG Saham Perbankan Investor Asing Aksi Jual Ekonomi Indonesia

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Saham BBRI Tetap Dipburu Investor Meskipun MerosotSaham BBRI Tetap Dipburu Investor Meskipun MerosotSaham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih menjadi primadona para investor meskipun mengalami penurunan harga. Kinerja keuangan bank BRI yang positif di tengah ketidakpastian global menjadi alasannya.
Baca lebih lajut »

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Pengukur Kinerja Pasar Saham IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Pengukur Kinerja Pasar Saham IndonesiaArtikel ini membahas tentang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), peran, tujuan, manfaat bagi investor, dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. IHSG dijelaskan sebagai tolok ukur untuk kinerja pasar saham Indonesia yang berdasarkan kapitalisasi pasar.
Baca lebih lajut »

IHSG Ambruk ke Level Terendah, Saham-saham Prajogo Pangestu Menjadi PenekanIHSG Ambruk ke Level Terendah, Saham-saham Prajogo Pangestu Menjadi PenekanIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis pada sesi perdagangan pertama Jumat (7/2/2025), mencatatkan penurunan 2,2% ke posisi 6.724,42. Penurunan ini dipicu oleh tekanan jual bersih dari investor asing dan potensi kelangkaan saham-saham Prajogo Pangestu dari indeks MSCI.
Baca lebih lajut »

IHSG Dekati Level 7.100, Investor Asing Tetap Jual SahamIHSG Dekati Level 7.100, Investor Asing Tetap Jual SahamIHSG berhasil mendekati level 7.100 pada penutupan perdagangan Jumat. Meskipun demikian, investor asing masih melakukan penjualan bersih meskipun ada beberapa saham yang masuk keranjang belanja mereka.
Baca lebih lajut »

Analis Prediksi IHSG Bakal Cuan, Intip 5 Rekomendasi Saham yang Layak Investor CermatiAnalis Prediksi IHSG Bakal Cuan, Intip 5 Rekomendasi Saham yang Layak Investor CermatiIHSG diproyeksi akan lanjut menguat pada sesi perdagangan Senin, 3 Februari 2025. Sebelumnya, IHSG menguat 0,50 persen ke level 7.109. Simak rekomendasi saham dari analis
Baca lebih lajut »

IHSG Turun 0,7% di Akhir Perdagangan Rabu, Investor Asing Jual Saham IniIHSG Turun 0,7% di Akhir Perdagangan Rabu, Investor Asing Jual Saham IniIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,7% ke posisi 7.024,23 pada akhir perdagangan Rabu (5/2/2025). Investor asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar, termasuk saham GOTO, BBNI, PANI, dan KLBF.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-18 09:09:53