Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis pada sesi perdagangan pertama Jumat (7/2/2025), mencatatkan penurunan 2,2% ke posisi 6.724,42. Penurunan ini dipicu oleh tekanan jual bersih dari investor asing dan potensi kelangkaan saham-saham Prajogo Pangestu dari indeks MSCI.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengalami penurunan drastis pada sesi perdagangan pertama Jumat (7/2/2025), mencatatkan penurunan 2,2% ke posisi 6.724,42. Penurunan ini membawa IHSG ke level terendah sejak 19 Juni 2024, yaitu level psikologis 6.700. Perdagangan sesi pertama hari ini mencatat nilai transaksi sekitar Rp 7,2 triliun dengan 9,8 miliar saham berpindah tangan sebanyak 759.219 kali. Dari 759.
219 kali transaksi, 179 saham menguat, 424 saham melemah, dan 176 saham cenderung stagnan. Analisis data menunjukkan sektor energi menjadi penyumbang koreksi terberat, mencapai 5,34%. Bahan baku dan infrastruktur juga ikut membebani IHSG dengan masing-masing penurunan 3,51% dan 2,63%.Secara detail, saham-saham emiten konglomerasi Prajogo Pangestu menjadi penekan IHSG paling signifikan. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar dengan kontribusi mencapai 66,5 indeks poin. Disusul oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 32,1 indeks poin, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sebesar 11,6 indeks poin, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 4,7 indeks poin. Penurunan ini dipicu oleh kabar bahwa tiga saham Prajogo, yaitu BREN, PT Petrosea Tbk (PTRO), dan CUAN berpotensi tidak masuk dalam indeks MSCI akibat kendala investibility. MSCI menyatakan akan meninjau kembali kelayakan saham-saham tersebut sebagai bagian dari tinjauan indeks di masa mendatang dan akan memberikan komunikasi lebih lanjut sesuai kebutuhan. Sementara itu, Senior Investment Information MiraeAsset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa fluktuasi IHSG sudah terjadi sejak awal tahun dan dipengaruhi oleh faktor global, khususnya kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai perfeksionis. Kebijakan Trump yang kontroversial, termasuk perang dagang dengan China, dinilai membuat pelaku pasar berhati-hati. Hal ini juga berpotensi memicu inflasi di AS dan membatasi ruang pemangkasan tingkat suku bunga. Situasi ini juga dikatakan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus, menilai kondisi saat ini tidak menguntungkan bagi investor.
IHSG Saham Investor Perdagangan Prajogo Pangestu MSCI Donald Trump
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Saham CUAN Prajogo Pangestu Masuk Pantauan Bursa, Ada Apa?Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan salah saham perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu masuk dalam radar pemantauan bursa.
Baca lebih lajut »
Orang Terkaya Indonesia Prajogo Pangestu Beli 30,90 Juta Saham BRPTSetelah transaksi pembelian, orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu mengenggam 66.885.506.765 saham BRPT.
Baca lebih lajut »
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Pengukur Kinerja Pasar Saham IndonesiaArtikel ini membahas tentang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), peran, tujuan, manfaat bagi investor, dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. IHSG dijelaskan sebagai tolok ukur untuk kinerja pasar saham Indonesia yang berdasarkan kapitalisasi pasar.
Baca lebih lajut »
Kekayaan Prajogo Pangestu Lenyap Rp 163 Triliun Dalam Hitungan MenitHarta Prajogo Pangestu turun tajam setelah portofolio saham yang dimilikinya kompak ambruk pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (7/2/25).
Baca lebih lajut »
Prajogo Pangestu Tetap Peringkat Terkaya di Indonesia 2025Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2025. Prajogo Pangestu kembali menduduki posisi pertama dengan kekayaan mencapai US$ 45,3 miliar. Daftar ini juga menampilkan beberapa nama besar lainnya yang menguasai berbagai sektor ekonomi, seperti Low Tuck Kwong, Robert Budi Hartono, dan Michael Hartono.
Baca lebih lajut »
Prajogo Pangestu Kembali Jadi Orang Terkaya di IndonesiaPrajogo Pangestu, konglomerat pemilik emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), kembali menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia per Rabu (29/1/2025). Kekayaan bersihnya mencapai US$ 45,3 miliar, menyalip Low Tuck Kwong dan duo Hartono.
Baca lebih lajut »