IFC Berhenti Danai Proyek Batu Bara, Industri semakin Tertekan

Indonesia Berita Berita

IFC Berhenti Danai Proyek Batu Bara, Industri semakin Tertekan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 92%

Komitmen IFC ini berarti menganulir kebijakan sebelumnya yang mengizinkan klien perantara keuangan, seperti bank komersial, untuk mendukung proyek batu bara baru.

INTERNATIONAL Finance Corporation baru-baru ini mengumumkan kebijakan untuk berhenti mendanai proyek batu bara baru di berbagai negara tujuan. Kebijakan ini dikeluarkan setelah tekanan kuat dari kelompok masyarakat sipil global agar IFC menyelaraskan portofolionya dengan Perjanjian Paris.

Celah kebijakan itu terungkap dalam laporan yang dikeluarkan sejumlah organisasi masyarakat sipil dunia. Salah satu studi kasus dalam laporan itu yakni di Indonesia yang membahas penerapan praktik ekuitas hijau atau Green Equity Approach pada klien pertamanya, PT Bank KEB Hana Indonesia. Untuk diketahui, ekuitas hijau merupakan investasi yang ditanamkan pemilik dalam perusahaan untuk mempromosikan kelestarian lingkungan agar sesuai dengan komitmen Perjanjian Paris.

Namun, bertolak belakang dari arah kebijakan perusahaan grupnya, Bank Hana Indonesia, justru masih memberikan dukungan pendanaan untuk pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10, Suralaya, Banten, Indonesia. "Komitmen terbaru IFC sudah sepantasnya membuat Hana Bank Indonesia segera menarik pendanaan mereka di salah satu proyek energi kotor batu bara terbesar yang masih tersisa, yaitu proyek PLTU Jawa 9-10," ujar Didit Haryo Wicaksono, Climate and Energy Manager Greenpeace Indonesia.

Temuan Trend Asia dan Recourse, lembaga pengawas finansial berkelanjutan, menunjukkan PLTU Jawa 9 & 10 diperkirakan melepaskan rata-rata 250 juta ton karbon dioksida selama 25 tahun masa operasinya setara dengan emisi rata-rata negara Thailand atau Spanyol. Kualitas udara di Suralaya yang buruk menyebabkan tingginya tingkat penderita infeksi saluran pernapasan akut di Kota Cilegon. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cilegon sejak tahun 2018 sampai dengan Mei 2020 terdapat 118.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

IFC: Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia Capai Empat Persen |Republika OnlineIFC: Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia Capai Empat Persen |Republika OnlineAda sekitar 100 proyek bangunan di Indonesia bersertifikat EDGE.
Baca lebih lajut »

Erik ten Hag Mengisyaratkan Akan Berhenti Menggunakan Taktik Manchester United yang Dibenci Paul ScholesErik ten Hag Mengisyaratkan Akan Berhenti Menggunakan Taktik Manchester United yang Dibenci Paul ScholesPaul Scholes mendesak Ten Hag untuk tidak pernah memainkan taktik Manchester United. Seperti apa itu?
Baca lebih lajut »

Dampingi Jokowi, Ganjar Komitmen Jaga Stabilisasi Harga Jelang LebaranDampingi Jokowi, Ganjar Komitmen Jaga Stabilisasi Harga Jelang LebaranGanjar menyebut stok beras di gudang BULOG terpantau aman. Ganjar pun berkomitmen untuk menjaga stabilisasi harga beras jelang lebaran.
Baca lebih lajut »

PKB Pegang Komitmen Gerindra Jika Ada Koalisi Besar |Republika OnlinePKB Pegang Komitmen Gerindra Jika Ada Koalisi Besar |Republika OnlineMuhaimin yakin Prabowo akan tetap pegang komitmen.
Baca lebih lajut »

Komitmen Pemerintah soal Hilirisasi Mineral Dinilai Masih Tanda TanyaKomitmen Pemerintah soal Hilirisasi Mineral Dinilai Masih Tanda TanyaAnggota Komisi VII DPR RI, Fraksi PKS, Mulyanto mengatakan komitmen pemerintah terkait hilirisasi mineral ini masih tanda tanya.
Baca lebih lajut »

KLHK Komitmen Berantas Penambangan IlegalKLHK Komitmen Berantas Penambangan IlegalKLHK ingin memberikan efek jera agar ada dampak terhadap penambangan lain.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-28 16:28:01