Prof Zainal Muttaqin disebut diberhentikan oleh RSUP Kariadi karena tulisan-tulisannya di sebuah portal berita yang mengkritik Kementerian Kesehatan.
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia menyesalkan pemberhentian Prof Zainal Muttaqin dari RSUP Kariadi, Semarang.
"Beliau termasuk Dokter Bedah Saraf dengan kekhususan yang langka di bidang keilmuan Epilepsi yang sangat dibutuhkan masyarakat. Beliau selama ini aktif sebagai pengajar menghasilkan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia," ungkap PB IDI dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Senin .
PB IDI juga menekankan bahwa Prof Zainal Muttaqin juga merupakan satu dari lima pakar bedah epilepsi di Indonesia sehingga pasien epilepsi di Indonesia bisa menjadi lebih baik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IDI Bela Prof Zainal Muttaqin, Sesalkan Pemecatan dari RSUP Kariadi |Republika OnlineZainal guru besar bedah saraf dengan kekhususan langka di bidang keilmuan epilepsi.
Baca lebih lajut »
Sayangkan Pemecatan dr Zainal Muttaqin dari RS Kariadi, IDI Singgung Kebebasan BerpendapatApalagi, Zainal termasuk dokter bedah saraf dengan kekhususan yang langka di bidang keilmuan epilepsi yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Bela dr Zainal Muttaqin yang Dipecat dari RSUP Kariadi, IDI Siap Beri Pendampingan HukumPB IDI menanggapi perihal pemberhentian dr Zainal Muttaqin dari RSUP Kariadi, Semarang yang diduga karena kritik RUU Kesehatan.
Baca lebih lajut »
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Dokter Spesialis Dipecat dari Rumah Sakit, Cuaca Hari LebaranDokter spesialis bedah saraf Zainal Muttaqin dipecat Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Kota Semarang.
Baca lebih lajut »
Dokter Spesialis Bedah Saraf Diberhentikan Sepihak RSUP Kariadi Semarang, IDI Jateng Siap Beri Pendampingan HukumNarasi yang beredar, Prof dr Zainal Muttaqin dipecat karena kerap mengritik kebijakan pemerintah, tak terkecuali RUU Kesehatan.
Baca lebih lajut »
Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Apa Sebabnya? |Republika OnlineIa berkomentar di kolom penyataan Prof Thomas Djamaluddin.
Baca lebih lajut »