Terapi warna itu terdapat Al-Qanun fi at-Thibb.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bapak Pengobatan Modern, begitulah sebagian orang menjulukinya. Ibnu Sina yang di dunia Barat dikenal dengan nama Avicenna, disebut- sebut sebagai dokter Muslim pertama yang menerapkan kromoterapi dalam pengobatannya. Hal tersebut dicantumkan dalam karyanya Al-Qanun fi At-Thibb .
Baca Juga Ibnu Sina mengatakan, ''Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan fisika sehingga saya cepat memperoleh kemajuan. Saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien menggunakan obat-obat yang sesuai. Selain mendapat gelar Bapak Pengobatan Modern, masih banyak lagi predikat kehormatan yang diterimanya di bidang kedokteran. Itu terkait dengan ke agungan karya-karya yang telah beliau hasilkan.
Ibnu Sina merupakan tokoh Muslim yang sangat produktif. Karya-karyanya tidak terbatas di bidang kedokteran saja, melainkan juga di bidang filsafat, matematika, logika, akhlak, dan fisika.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ibnu Sina Gunakan Warna Untuk Diagnosa PenyakitIbnu Isna mengungkap warna merupakan gejalan yang nampak dalam penyakit.
Baca lebih lajut »
Masjid Baitul Ibnu Ismail Kampus Ar Risalah Mulai DibangunMasjid ini merupakan wakaf seorang donatur asal Padang.
Baca lebih lajut »
Ibnu Sina Gunakan Warna Untuk Diagnosa PenyakitIbnu Isna mengungkap warna merupakan gejalan yang nampak dalam penyakit.
Baca lebih lajut »
Terapi Warna Ala Ilmuwan MuslimTerapi warna atau kromoterapi merupakan metode perawatan dengan warna.
Baca lebih lajut »
Filler Bibir Gagal, Perempuan Ini Nyaris Hilang PenglihatanDokter ahli menyebut Stutchberry cukup beruntung karena filler bibir yang dilakukannya bisa membuatnnya kehilangan penglihatan.
Baca lebih lajut »
Penyakit Autoimun yang Jadi Mimpi Buruk bagi AshantyAshanty mengaku awalnya sangat takut mendengar hasil pemeriksaan dokter yang mendiagnosisnya mengidap autoimun.
Baca lebih lajut »