Myanmar mulai menyerah terhadap tekanan internasional untuk memulangkan lebih dari 700 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di Bangladesh, namun banyak aktivis HAM khawatir bahwa komitmen negara itu h
Akhir pekan lalu, Myanmar meningkatkan usaha mereka, ketika Menlu Myanmar U Myint Thu memimpin delegasi beranggotakan 10 orang untuk melangsungkan pembicaraan dengan sejumlah perwakilan pengungsi di Kutupalong, kamp pengungsi terbesar di dunia.
Perwakikan Rohingya meminta status kewarganegaraan dan jaminan keamanan sebagai syarat pemulangan mereka, sementara delegasi itu hanya menawarkan jalur naturalisasi kewarganegaraan, yang dimulai dengan pemberian kartu verifikasi nasional. Sejumlah warga Rohingya mengatakan, kartu itu dapat dimanfaatkan untuk menindas lebih lanjut kelompok minoritas itu. Tashmida, seorang perwakilan pengungsi Rohingya mengatakan, “Kami tidak akan mau menerima kartu verifikasi nasional. Kalau mereka beri kami status kewarganegaraan kami pergi. Kalau kami menerima kartu verifikasi, mereka akan membantai kami. Mereka akan membunuh kami. Kami tidak akan pergi.
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch divisi Asia, mengatakan, Myanmar tidak serius membahas status kewarganegaraan Rohingya. Ini kali kedua para pengungsi Rohingya menolak tawaran pemerintah Myanmar. Oktober tahun lalu, mereka juga menolak tawaran repatriasi karena tidak mempertimbangan keamanan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anggota DPRD desak Pemprov DKI serius tangani masalah sampahAnggota DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mendesak Pemprov DKI Jakarta lebih serius menangani masalah sampah karena ibu kota diperkirakan mengalami darurat ...
Baca lebih lajut »
KPAI Minta Serius Tangani Korban Perdagangan Anak di Situbondo
Baca lebih lajut »
Pengungsi Nduga Tolak Bantuan, Indonesia Akui 53 Orang MeninggalPengungsi Nduga ingin bantuan langsung diberikan tanpa melalui perantara.
Baca lebih lajut »
Terdata 53 orang pengungsi Nduga meninggalSebanyak 53 orang pengungsi korban konflik Nduga di Papua meninggal selama Desember 2018 hingga Juli 2019 karena usia dan sakit serta berbagai faktor ...
Baca lebih lajut »
Sejak Desember 2018, 53 Pengungsi Nduga Meninggal DuniaData 53 korban meninggal dunia tersebut hasil dari pendataan dan investigasi di 11 distrik yang terdampak konflik.
Baca lebih lajut »
Kemensos Sebut Jumlah Pengungsi Nduga yang Meninggal 53 OrangKementerian Sosial mengatakan jumlah pengungsi Nduga, Papua yang meninggal sebanyak 53 orang. Mereka meninggal karena sakit dan faktor usia.
Baca lebih lajut »