Jindayris, Suriah, pernah menjadi rumah bagi 100.000 orang, namun perang saudara selama beberapa dekade dan bencana gempa bumi pekan lalu menghancurkan kota ini. 'Sebanyak 70 persen kota ini hancur... Kota ini tamat, ini malapetaka,' kata pejabat lokal.
Akhir dari PodcastAwalnya, pasukan Kurdi mengusir tentara Suriah di utara sebagai bagian dari gerakan oposisi yang lebih luas.
Banyak penduduknya sudah pernah mengungsi beberapa kali, beberapa di antara mereka akhirnya menetap di situ setelah diusir dari wilayah-wilayah Suriah yang dikuasai rezim. "Hanya beberapa bangunan kuat yang dibangun dengan fondasi yang kokoh yang mampu bertahan dari gempa. "Empat lantai bangunan kami runtuh, semuanya rata dengan tanah," katanya, menceritakan bagaimana ia, istri dan anak-anaknya berhasil melarikan diri dari gedung pada awal gempa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Keajaiban Gempa Turki Berlanjut, 3 Orang Ditarik Keluar Hidup-Hidup usai 11 Hari di Bawah ReruntuhanKeajaiban kembali terjadi di tengah usaha penyelamatan korban gempa Turki dan Suriah, meski sudah memasuki hari kesebelas.
Baca lebih lajut »
Hyunjin Stray Kids Sumbang Rp 1 Miliar untuk Korban Gempa Turkiye dan SuriahDonasi dari Hyunjin Stray Kids akan digunakan untuk upaya pemulihan pascagempa serta menyediakan bantuan darurat bagi para korban.
Baca lebih lajut »
NU Peduli Buka Posko untuk Bantu Warga Terdampak Gempa Turki dan Suriah |Republika OnlineNU Peduli telah menggalang donasi untuj membantu warga terdampak gempa Turki-Suriah.
Baca lebih lajut »
Patung Yesus Brasil Beri Penghormatan pada Korban Gempa Turki dan SuriahBendera Turki dan Suriah diproyeksikan pada Patung Yesus Sang Penebus di Brasil sebagai penghormatan bagi para korban gempa Turki dan Suriah
Baca lebih lajut »
Menlu: Pencarian WNI Terdampak Gempa di Turki dan Suriah Masih Dilanjutkan |Republika OnlineKBRI terus menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan para WNI yang terdampak.
Baca lebih lajut »