Heboh Warga Diusir Kades Pemilik Tanah gegara Beda Pilihan di Pilkada

Detikbali Berita

Heboh Warga Diusir Kades Pemilik Tanah gegara Beda Pilihan di Pilkada
VideoAbaNusa Tenggara Barat
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 32 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 128%
  • Publisher: 51%

Hasan terpaksa membongkar rumah panggung miliknya. Pasalnya pemilik lahan yang tak lain adalah kepala desa mengusirnya lantaran berbeda pilihan di Pilkada 2024.

Senin, 25 Nov 2024 09:00 WIBSeorang warga di Kabupaten Bima , Nusa Tenggara Barat bernama Hasan mengaku harus membongkar paksa rumahnya sendiri. Hal itu terjadi karena pemilik tanah yang merupakan kepala desa mengusirnya dengan alasan berbeda pilihan di Pilkada 2024.

Hasan yang merupakan warga Desa Laju, Kecamatan Langgudu, mengaku mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Bima nomor urut 1, Ady-Irfan. Momen pembongkaran rumah panggung milik hasan itu viral di sosial media sosial Facebook. Dalam video, anak Hasan, Rustam mengaku pembongkaran rumah berkaitan dengan masalah politik pada Pilbup Bima 2024."Beda pilihan politik. Saya mendukung nomor 1," kata Rustam melansirRustam yang saat memberikan keterangan mengenakan kaus paslon Ady-Irfan mengaku lahan tersebut adalah milik Kepala Desa Laju, Ismail.Sementara itu, Kades Laju, Ismail membantah pernyataan dari Rustam.

Ismail mengatakan, Hasan datang kembali menemuinya untuk berpamitan 4 hari yang lalu. Sebab, dia sudah memiliki tempat sendiri, sehingga saat ini langsung membongkar dan memindahkan rumahnya. "Saya tegaskan, soal ini tidak ada kaitannya dengan politik. Orang dia datang pamit baik-baik dengan saya kok," tandas Ismail.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Video Aba Nusa Tenggara Barat Kepala Desa Laju Kecamatan Langgudu Pilkada Pilihan Politik Wakil Bupati Diusir Kades Ismail Milik Kepala Desa Diusir Pemilik Tanah Pembongkaran Kabupaten Bima Facebook Viral Heboh Paksa Politik Gegara Rustam Ady - Irfan Wakil Bupati Bima Nomor Urut 1 Kades Pemilik Tanah Gegara Beda Pilihan Paksa Rumahnya Konflik Sosial Pilkada 2024 Bima

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Warga di Bima Diusir Kepala Desa karena Beda Pilihan di Pilkada 2024Warga di Bima Diusir Kepala Desa karena Beda Pilihan di Pilkada 2024Warga Desa Laju, Hasan, membongkar rumahnya setelah dituduh diusir Kades karena pilihan politik. Kades membantah, menyatakan Hasan pamit baik-baik.
Baca lebih lajut »

Jadwal Lengkap Pilkada 2024, Putaran Kedua Hingga PelantikanJadwal Lengkap Pilkada 2024, Putaran Kedua Hingga PelantikanJadwal pemilu pilkada 2024, putaran kedua pilkada 2024 dan pelantikan pilkada 2024.
Baca lebih lajut »

Rusuh Debat Pilkada 2024: Lempar Botol Usai Debat Pilkada Sumut dan Bentrokan di Debat Pilkada SulselRusuh Debat Pilkada 2024: Lempar Botol Usai Debat Pilkada Sumut dan Bentrokan di Debat Pilkada SulselSejumlah kericuhan mewarnai debat di Pilkada 2024. Teranyar, cekcok pecah dalam debat kedua Pilkada Sumut dan debat di Pilkada Sulsel.
Baca lebih lajut »

Pilkada 2024: Food estate di Merauke, warga asli Papua pesimistis pilkada bisa cegah dampak buruk PSNPilkada 2024: Food estate di Merauke, warga asli Papua pesimistis pilkada bisa cegah dampak buruk PSNBisakah Pilkada 2024 ubah nasib orang asli Papua yang berpotensi tergusur PSN lumbung pangan?
Baca lebih lajut »

Heboh Penyewa Kontrakan di Lubuklinggau Diusir, Diduga Beda Pilihan PaslonHeboh Penyewa Kontrakan di Lubuklinggau Diusir, Diduga Beda Pilihan PaslonVideo viral menunjukkan keluarga diusir dari kontrakan diduga karena beda pilihan Pilkada. Namun, lurah mengklaim alasan utamanya adalah tunggakan sewa.
Baca lebih lajut »

Heboh Penyewa Kontrakan di Lubuklinggau Diusir karena Beda Pilihan PaslonHeboh Penyewa Kontrakan di Lubuklinggau Diusir karena Beda Pilihan PaslonVideo viral menunjukkan keluarga diusir dari kontrakan diduga karena beda pilihan Pilkada. Namun, lurah mengklaim alasan utamanya adalah tunggakan sewa.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 08:53:25