Para ahli menyebut bahwa di kebanyakan kasus, traveling sebenarnya tidak efektif dalam menyembuhkan depresi. Kenapa?
Beberapa waktu belakangan, Anda mungkin sering mendengar tren '' yang dilakukan generasi muda. Umumnya, mereka beralasan bahwa hal itu mereka butuhkan untuk menjaga kesehatan mental agar terhindari dari stress depresi.
Mengutip Healthline, seorang psikolog yang berbasis di Manhattan, Dr. Joseph Cilona, menyebut bahwa traveling dengan tujuan '' merupakan bentuk pelarian yang biasanya dilakukan secara impulsif. Karena itu, kemungkinan gejala yang lebih serius akan muncul kembali dan bahkan lebih serius dari sebelumnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Tak Buka Rekrutmen CPNS 2022, Ini Alasannya | Kabar24 - Bisnis.comUntuk Seleksi CPNS 2022, pemerintah fokus melakukan rekrutmen PPPK dan formasi untuk CPNS tidak tersedia.
Baca lebih lajut »
Minta Rusia Tinjau Ulang Penyerangan, Turki: Invansi ke Ukraina Tak Bisa Ditolerir - Pikiran-Rakyat.comRecep Tayyip Erdogan meminta Rusia untuk memikirkan dunia sebelum melakukan serangan di Ukraina. Dan berharap perang dihapuskan.
Baca lebih lajut »
Ichisan Ramen: Bar Ramen Ini Punya Ramen Topping Kepiting Soka yang UnikMusim hujan seperti ini enaknya menyantap semangkok ramen yang hangat. Kamu bisa mampir ke gerai ramen di Jakarta Barat ini yang mengusung konsep bar.
Baca lebih lajut »
Biar Tak Penasaran, Ini Kata-kata Ronaldo Saat Layangkan Protes ke RangnickPelatih Manchester United Ralf Rangnick mengungkapkan kata-kata yang diucapkan Ronaldo ketika ditarik keluar pada laga kontra Brentford.
Baca lebih lajut »
Catat! 9 Gejala Omicron pada Pasien yang Sudah DivaksinTak hanya pada orang yang belum divaksin, varian Omicron ini juga bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi. Berikut 9 gejalanya yang perlu diwaspadai.
Baca lebih lajut »
Masih Bergunakah Sekolah KitaDi zaman yang terus berubah dengan tak terduga ini muncul sebuah pertanyaan reflektif, bagaimana kita mesti menyelenggarakan pendidikan kita agar manusia bisa memaknai hidup dan memperoleh keselamatan jiwanya? Opini AdadiKompas
Baca lebih lajut »