Wacana BBM jenis Premium dihapus kembali mencuat. Hal ini digulirkan oleh Kementerian ESDM
Liputan6.com, Jakarta Masyarakat kembali dibikin dag dig dug. Bagaimana tidak, wacana BBM jenis Premium dihapus kembali mencuat. Hal ini digulirkan Kementerian ESDM. Alasan utamanya satu, yaitu untuk mendukung penggunaan BBM yang ramah lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," katanya. Begitu juga dengan penggunaan bensin Pertalite yang masih mengalami peningkatan, dari yang tahun 2018 mencapai 52,4 persen secara nasional meningkat di tahun 2019 menjadi 56,3 persen secara nasional.
Pertamina juga terus mengedukasi dan memberikan benefit tambahan kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas."Pertamina tetap melaksanakan tugasnya, termasuk dalam suplai dan pendistribusian BBM sesuai kebutuhan masyarakat," tandasnya. Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan comply dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atua lebih.
Kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas. Eddy menerangkan, kebijakan penghapusan BBM jenis premium maupun nantinya pertalite sendiri merupakan suatu keniscayaan. Mengingat, era pasar saat ini telah beralih ke bahan bakar dengan kandungan oktan tinggi yang lebih ramah lingkungan.
“Jadi populasinya secara global juga sangat sedikit. Negara-negara maju sudah menggunakan BBM dengan minimal standar EURO 4,” kata Pengamat Energi Maming Setiawan kepada Liputan6.com. Hiswana Migas memastikan masih akan menyalurkan BBM sesuai kebijakan pemerintah. “Prinsipnya kami tetap menyalurkan BBM sesuai kebijakan dari pemerintah,” kata Juan Tarigan saat dihubungi Liputan6.com.
Sedangkan tanggapan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia , mereka menilai pilihan pemerintah untuk menghapus Premium adalah langkah yang tepat dilakukan. Mengingat rencana ini sudah diwacanakan sejak beberapa tahun lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Bedanya dengan Pertamax?Pemerintah melalui Kementerian ESDM kembali mengemukakan rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite
Baca lebih lajut »
Premium dan Pertalite Dihapus Bertahap, Simak Jadwal dan TahapannyaAda tiga tahapan Pertamina untuk menghapus secara perlahan penggunaan Premium dan Pertalite. Apa saja?
Baca lebih lajut »
Pemerintah Akan Hapus Premium dan Pertalite, Begini Respon Masyarakat - tvOnePemerintah akan menghapus bahan bakar minyak jenis Premium dan Pertalite. Komisi VII DPR RI menyetujui rencana tersebut asalkan dilakukan secara bertahap - tvOne
Baca lebih lajut »
Heboh Premium dan Pertalite Dihapus, Apa Bedanya dengan Pertamax?Pemerintah mengumumkan rencana Premium dan Pertalite dihapus untuk digantikan Pertamax. Apa perbedaan Premium, Pertalite, dan Pertamax?
Baca lebih lajut »
Komunitas Mobil Agya: Setuju Hapus Premium, Pertalite Masih Bisa DipertahankanKetua Umum komunitas mobil Toyota Agya Club Indonesia (TAC), Andi Nazmussaqib ikut mengomentari rencana penghapusan Premium dan Pertalite.
Baca lebih lajut »
Ekonom Nilai Penghapusan Pertalite dan Premium Kontraproduktif dengan Pemulihan EkonomiRencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite kontraproduktif dengan pemulihan ekonomi yang masih terus didorong pada tahun 2022.
Baca lebih lajut »