HEADLINE: Nasib Dunia Usaha di Tengah Pandemi Corona, Siapa Bertahan, Tertekan atau Justru Tumbuh?

Indonesia Berita Berita

HEADLINE: Nasib Dunia Usaha di Tengah Pandemi Corona, Siapa Bertahan, Tertekan atau Justru Tumbuh?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 139 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 59%
  • Publisher: 83%

Pandemi Covid-19 yang dipicu virus corona baru membuat dunia usaha kelimpungan. Usaha apa yang mampu bertahan?

Liputan6.com, Jakarta - Dunia belum lepas dari bayang-bayang pandemi Corona Covid-19. Bukan semakin berkurang, beberapa negara justru dikonfirmasi akan mengalami gelombang kedua pandemi yang bermula dari Wuhan, China ini.

Kebijakan kedua, bekerja dari rumah atau work from home . Selain itu, pemerintah juga meminta seluruh masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah. "Jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan menurun sangat drastis. Bahkan ada yang cuma tinggal 10-20 persen saja. Berarti turun sampai 80-90 persen," ujar dia kepada Liputan6.com.Jumlah pengunjung merosot usai muncul anjuran untuk mengurangi kegiatan di luar rumah demi mencegah penyebaran virus. Kondisi tersebut, membuat pengelola mal banyak merugi.

Penutupan juga terjadi untuk sektor restoran. Menurutnya beberapa restoran yang di mal banyak yang tutup, dan hanya ada beberapa apa yang masih melayani order secara online. Sejak Januari sampai Maret 2020, terjadi penurunan penumpang pesawat. Bahkan sepanjang April tak ada permintaan pemesanan tiket pesawat sama sekali.

2 dari 6 halamanSurvei Bank IndonesiaBank Indonesia melakukan survei, terhadap 3.719 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya, menemukan jika memang terjadi penurunan kegiatan dunia usaha di Kuartal I 2020. Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan akan tumbuh negatif. Harga minyak dunia serta curah hujan yang tinggi diprakirakan masih membatasi operasi sektor pertambangan dan penggalian.

3 dari 6 halamanTak Ada yang Tak TerimbasKetua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, tidak ada industri yang tidak terkena imbas penyebaran Corona. Namun, industri rokok dan telekomunikasi, seperti instalasi menara BTS, memang justru mengalami pertumbuhan dalam kondisi sekarang.

Berbeda dengan Bob, Rosan menyatakan meskipun saat ini sedang baik, namun 90 persen bahan baku alat kesehatan masih impor sehingga harga masih mahal dan kinerja industri alat kesehatan dan farmasi juga tidak mengalami kenaikan yang tinggi."Seperti kelapa sawit, banyak untuk ekspor. Ini kan terdampak juga. Lalu pertambangan juga menurun, seperti coal mine, batu bara, ekspor kita kan ke India. Mereka kan pertumbuhannya sedang turun, jadi kita terhambat," jelas Rosan.

"Terjadi pelemahan yang tajam pada produksi sektor manufaktur. PMI manufaktur per kuartal I berada di 45,64 persen. Turun dari 51,50 persen pada kuartal sebelumnya dan 52,65 persen pada kuartal I-2019," ujarnya pada Liputan6.com. "Kemudian beberapa sektor tekstil pakaian jadi mampu melakukan penyesuaian dengan cepat dan mengalihkan produksinya untuk membuat APD," ungkapnya.

Lanjut, Teten mengatakan bahwa UMKM yang masih bertahan juga mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku, ia menyebut sektor makanan dan minuman yang terdampak sekali, karena bahan baku gula sulit ditemukan atau langka dan harganya tinggi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pandemi COVID-19, Akses Perizinan Usaha Perikanan DipermudahPandemi COVID-19, Akses Perizinan Usaha Perikanan DipermudahLayanan Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT) 1 jam online telah menerbitkan 2.628 dokumen perizinan sejak diluncurkan 30 Desember 2019. SILAT via detikfinance
Baca lebih lajut »

Tips Membuka Usaha kala Pandemi COVID-19Tips Membuka Usaha kala Pandemi COVID-19Banyak orang kehilangan pekerjaan atau penghasilan saat wabah COVID-19. Berikut tips agar usaha tetap jalan meski ada pandemi.
Baca lebih lajut »

Begini Cara Dunia Usaha Beradaptasi di Tengah Pandemi CoronaBegini Cara Dunia Usaha Beradaptasi di Tengah Pandemi CoronaPelaku usaha kuliner berupaya tetap eksis dengan layanan pesan antar
Baca lebih lajut »

Pemerintah Bakal Tebar Insentif Pajak ke 11 Sektor UsahaPemerintah Bakal Tebar Insentif Pajak ke 11 Sektor UsahaMenkeu Sri Mulyani menyatakan 11 sektor usaha akan menerima insentif pajak, salah satunya berupa pengurangan tarif pajak korporasi secara berkala.
Baca lebih lajut »

Pengusaha Tak Yakin Anies Cabut Izin Usaha Pelanggar PSBBPengusaha Tak Yakin Anies Cabut Izin Usaha Pelanggar PSBBKadin menilai ancaman pencabutan izin usaha yang disampaikan Gubernur Anies hanya peringatan agar semua taati PSBB.
Baca lebih lajut »

Nasabah Kredit Usaha Rakyat Dapat Fasilitas Baru - Laporan Utama - koran.tempo.coNasabah Kredit Usaha Rakyat Dapat Fasilitas Baru - Laporan Utama - koran.tempo.coPenangguhan pembayaran cicilan juga berlaku untuk kredit ultra-mikro.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 10:25:36