HEADLINE: APBN Tak Kuat Tahan Subsidi BBM Membengkak, Jokowi Harus Bagaimana?: Presiden Joko Widodo mengatakan anggaran subsidi yang seharusnya Rp 170 triliun, sudah membengkak hingga Rp 502 triliun.
Liputan6.com, Jakarta Subsidi Membengkak. Pemerintah mulai was-was dengan angka subsidi yang sudah digelontorkan untuk kebutuhan masyarakat.
Meski demikian, Jokowi lebih memilih memandang itu semua sebagai rasa syukur, bahwa pemerintah yang dipimpinnya masih kuat menahan bengkaknya anggaran subsidi, mulai dari subsidi BBM hingga listrik."Tapi Alhamdulilah kita sampai saat ini masih kuat. Ini yang perlu kita syukuri," sambungnya. "Muncul sesuatu yang dadakan yang tidak kita perkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi, menyulitkan hampir semua negara. Semua negara berada dalam posisi yang sangat sulit," jelas Jokowi.
Dia tak ingin semua orang bisa sembarang menikmati subsidi, semisal dalam membeli BBM jenis Pertalite atau LPG 3 kg. "Saat ini penerimaan negara masih cukup memadai untuk memberikan penguatan terhadap subsidi karena pertama ada SKB dengan BI sebesar Rp 224 triliun untuk APBN 2022 dan kemudian ada windfall penerimaan dari PNBP dan penerimaan pajak karena kenaikan harga komoditas dan kinerja ekspor kita yang sangat bagus," katanya kepada Liputan6.com.
"Tujuannya adalah mengendalikan inflasi, menjaga daya beli rakyat, dan menjaga momentum pemulihan. Sebab kalau tidak demikian, guncangannya akan sangat keras bagi masyarakat. Daya beli akan melemah. Padahal, konsumsi domestik menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi kita," paparnya. " Seperti kemarin disampaikan KSSK, kita cukup punya daya tahan untuk itu," kata Yustinus kepada Liputan6.com.
"Iya , karena kondisinya masih pemulihan ekonomi ya, apalagi masyarakat yang paling terdampak harus dilindungi yang daya beli tidak cukup tak mampu, itu komitmen," ujarnya. "Jadi wajar kalau 23 juta kl maksimal hanya sampai Agustus atau September 2022 karena itu menjadi penting agar ada pengaturan tepat sasaran," kata Komaidi.
"Tidak seperti kuota yang cenderung masyarakat mampu dapat membeli Pertalite lebih banyak karena memiliki daya beli yang lebih besar," ungkap Josua. Harga energi yang tinggi terutama minyak mentah tersebut membuat nilai keekonomian bensin Rp 18.000 per liter dan nilai keekonomian solar Rp 19.000 per liter.
Penerapan Trilemma Energi dilakukan dengan cara penambahan kapasitas pembangkit, distribusi yang adil, harga listrik terjangkau, dan dapat diterima masyarakat secara andal, berkualitas dan ramah lingkungan. Kementerian ESDM menyiapkan pembangunan infrastruktur berbasis energi baru terbarukan dengan menggunakan sumber energi rendah karbon, salah satunya melalui peningkatan efisiensi energi dari sisi penawaran maupun permintaan.PT Pertamina berencana melakukan pembatasan pembelian produk BBM subsidi seperti Pertalite. Namun, perusahaan pelat merah tersebut masih menunggu pemerintah yang kini tengah merevisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.
"Subsidi BBM yang nantinya akan sangat besar, ini akan menjadi beban bagi Pemerintah. Oleh karena itu harus segera dilakukan pengaturan penggunaan BBM Bersubsidi," tuturnya kepada Liputan6.com, Selasa . "Penghematan harus dimulai dari fasilitas-fasilitas apapun yang dirasakan pejabat ekskutif legislatif dan yudikatif, mereka gak boleh diberikan fasilitas gratis. saya kita mereka harus rasakan itu," katanya kepada Liputan6.com, Selasa .
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Anggawira memandang ini jadi momentum transisi ke energi hijau. Sehingga, diharapkan mampu menekan beban APBN atas subsidi energi fosil. Melalui langkah itu, harapannya, konsumsi BBM fosil termasuk subsidi akan berkurang. Imbasnya, subsidi energi yang menggunakan uang negara pun bisa berkurang.5 dari 5 halamanBagaimana Kebijakan Subsidi di Negara Lain?Ternyata, memang tidak hanya Indonesia yang berstatus sebagai negara berkembang yang begitu mengandalkan subsidi demi menjaga daya beli masyarakat. Negara-negara di Eropa, mereka mempunya strategi masing-masing dalam menghdapi krisis energi dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Katering Bu Sastro, Bermodal Rp 300 Ribu Kini Beromzet Rp 2 MiliarPernah lihat bisnis makanan bermodal kecil tapi beromzet besar? Nah, ini salah satunya. kisahinspiratif
Baca lebih lajut »
BBM di Negara Lain Sentuh Rp 32.000/Liter, Jokowi: Pertalite Rp 7.650Jokowi membandingkan harga BBM di luar negeri ada yang mencapai Rp 31-32 ribu per liternya, tapi di Indonesia, Pertalite saja masih di harga Rp 7.650 per liter.
Baca lebih lajut »
Tasyi Athasyia Bikin Heboh soal Uang Rp 1 M Disebut Tak Bisa Beli RumahPengakuan Tasyi Athasyia bikin heboh dengan mengatakan uang Rp 1 miliar tidak bisa membeli rumah!
Baca lebih lajut »
Sebut Negara Lain Tak Kuat Tahan Subsidi BBM Rp 502 T, Jokowi: Kita Masih Kuat!Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan negara lain tak kuat menahan subsidi BBM hingga Rp 502 triliun, tapi Indonesia masih kuat menahannya.
Baca lebih lajut »
Rugi Garuda Indonesia (GIAA) Turun Jadi Rp 3,3 T di Kuartal IPenurunan Beban Buat Kerugian Garuda Menyusut Pada Kuartal I Jadi US$ 224,66 Juta
Baca lebih lajut »