HEADLINE: 6 Gunung di Indonesia Meletus Serentak di Januari 2024, Mitigasinya?

Indonesia Berita Berita

HEADLINE: 6 Gunung di Indonesia Meletus Serentak di Januari 2024, Mitigasinya?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 288 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 118%
  • Publisher: 83%

Belum kering air mata kita dengan petaka Gunung Marapi, Gunung Lewotobi ikut meletus, begitu juga Merapi, Ibu, Semeru, Ili Lewotolok, dan Dukono.

Belum kering air mata kita dengan petaka Gunung Marapi di Sumbar yang merenggut banyak korban jiwa di penghujung 2023, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, meletus lagi. Pada hari pertama 2024 aktivitas vulkanik gunung kembar di NTT itu berlanjut, abu pekat setinggi 300 meter menyeruak dari puncak, seolah memberikan tanda-tanda, bahwa setiap orang yang ada di sekitarnya perlu waspada.

Selain itu teramati sinar api dan lontaran material pijar di bagian puncak dan aliran lava di bagian rekahan berarah barat laut-utara dari puncak. Kemudian tremor menerus mengalami peningkatan amplitudo yang menunjukkan terjadinya peningkatan energi erupsi. 'Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 m di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut,' tulisnya di laman Magma, dicuplik Senin, 22 Januari 2024.

'Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut dan mata ,' tulis Anselmus. Petugas Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi melaporkan, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7.1 mm dan durasi 43 detik, dengan tinggi kolom tidak teramati.

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 129 detik. ' Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi,' kata Liswanto.

'Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,' jelas Liswanto. 'Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32.8 mm dan durasi 75 detik,' jelas Syawaludin. 'Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,' terang Syawaludin.

'Langsung tersapu air hujan, ini terjadi di Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo dan di Girpasang,' katanya. 'Karena semua informasi berasal dari BPPTKG . Sejauh ini dampak langsung di KRB III Kabupaten Klaten belum signifikan,' katanya. Gunung Dukono yang memiliki tinggi 1.335 meter diatas permukaan laut terdiri dari beberapa kawah berapi dengan aktivitas tinggi.

Rayen menyebutkan 46 KK tersebut berasal dari Kabupaten Agam dan memilih mengungsi ke rumah-rumah keluarga, bukan ke tenda atau lokasi yang disiapkan pemerintah daerah. Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Rudi Rinaldi mengatakan telah melakukan beberapa kali koordinasi persiapan mitigasi dengan BPBD Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, apabila terjadi kemungkinan terburuk.

'Bukan berarti dengan jumlah gempa yang sekarang menurun, artinya kondisinya menurun. Potensi ancamannya masih ada,' kata Sofyan. 'Tingkat aktivitas masih berada di Level IV karena adanya migrasi magma yang sudah muncul di permukaan, sistem sudah terbuka, dengan kondisi seperti itu, dengan jumlah gempa yang naik sedikit saja, mungkin efeknya bisa sama besar,' katanya.

Selanjutnya ia menerangkan aliran lava yang masih terpantau ke arah timur laut, namun relatif lambat karena faktor topografi. Material lava yang terus menumpuk membuat aliran lava bergerak melambat. Aktifkan Ronda, Evakuasi MandiriKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali Suratno di Boyolali mengatakan, erupsi Gunung Merapi pada Minggu , pukul 14.12 WIB, mengakibatkan hujan abu vulkanik di daerah setempat.

Dia mengharapkan semua elemen masyarakat menjauhi kawasan rawan bencana erupsi Merapi, sesuai rekomendasi BPPTKG. Pihaknya juga membangun komunikasi dengan pihak 'Desa Bersaudara' sebagai penyangga apabila sewaktu-waktu warga dari desa-desa di kawasan rawan bencana erupsi dievakuasi ke 'Desa Bersaudara' yang telah disiapkan.

'Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan, dan kehati-hatian, karena Boyolali merupakan banyak bencana yang dapat saja terjadi, termasuk erupsi Gunung Merapi,' katanya. Lalu bagaimana melakukan mitigasi bencana gunung meletus? Sebelum menjawab itu, ada baiknya mengenal dulu kondisi geogragfis wilayah kepulauan Indonesia. Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.

Selain pemangku kebijakan, langkah mitigasi struktural juga harus dilakukan masyarakat itu sendiri, yang ada di zona rawan bencana. Antara lain memantau arahan dari PVMBG mengenai aktivitas gunung berapi, mencari tahu dan memahami jalur evakuasi dan informasi dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi lainnya, menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk menghadapi hujan abu vulkanik, mempersiapkan logistik, seperti tas siaga.

Sementara langkah yang bisa dilakukan masyarakat antara lain, jika ada evakuasi pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman, hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar, saat melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat, lindungi diri dari debu dan awan panas, pakailah kacamata pelindung, Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.

Sebuah jurnal tentang pelapukan debu vulkanik Gunung Talang di Sumatera Barat yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Andalas mengungkapkan bahwa abu vulkanik mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Erupsi terus menerus yang terjadi pada Gunung Kelud telah membantu menyuburkan tanah di daerah-daerah yang berada di sekitar gunung api tersebut.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Transformasi Digital di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045Transformasi Digital di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045Sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah dengan gencar mendukung pelaksanaan transformasi digital nasional mengikuti gelombang perkembangan teknologi digital secara global. Tujuannya sendiri untuk mencapai satu yaitu Indonesia Emas 2045 dan membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terkuat ke-5 di dunia. Bila mengingat dari yang awalnya hanya istilah, kini Indonesia tengah berada di dalam proses transformasi digital tersebut. Apalagi pada 2023 begitu terasa perjuangan jatuh bangun untuk mewujudkannya. Dimulai dengan perjuangan mewujudkan infrastruktur digital untuk pemerataan konektivitas
Baca lebih lajut »

Kawasan Indonesia Timur jadi Tumpuan Produksi Migas IndonesiaKawasan Indonesia Timur jadi Tumpuan Produksi Migas IndonesiaBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »

Mahasiswa UT Tawarkan Gagasan Re-Inventing Green Economy pada COP28Mahasiswa UT Tawarkan Gagasan Re-Inventing Green Economy pada COP28Berita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »

Jenazah Lukas Enembe Dimakamkan Hari IniJenazah Lukas Enembe Dimakamkan Hari IniBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »

Djokovic Incar Gelar Australia Terbuka yang Ke-11 KalinyaDjokovic Incar Gelar Australia Terbuka yang Ke-11 KalinyaBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 12:46:08