Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus suap Pergantian Antar-Waktu (PAW) anggota DPR dan dugaan merintangi penyidikan Harun Masiku.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ). Hasto diperiksa pertama kali sebagai tersangka oleh penyidik KPK . Sekjen PDIP itu diperiksa KPK dalam kapasitas sebagai tersangka dalam kasus suap Pergantian Antar-Waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. Selain itu, dugaan merintangi penyidikan Harun Masiku .
'Didampingi seluruh penasihat hukum, kami datang ke KPK, untuk memenuhi seluruh kewajiban saya sebagai warga negara RI yang taat hukum dan sepenuhnya menjunjung supermasi hukum yang berkeadilan,' kata Hasto di Jakarta, Senin 13 Januari 2025. Hasto sekaligus menyerahkan surat praperadilan kepada Ketua KPK Setyo Budiyanto. Sebelumnya, Hasto mengajukan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka oleh KPK. Dia menggugat KPK melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Jumat 10 Januari 2025. Rencananya, sidang perdana praperadilan akan digelar pada Selasa 21 Januari mendatang. Adapun Hasto diperiksa penyidik KPK sekitar 3,5 jam. Sekjen PDIP itu keluar Gedung KPK dengan didampingi Ketua DPP PDIP Ronny Berty Talapessy dan tim kuasa hukum Maqdir Ismail. 'Kami hanya menyampaikan Pak Hasto hanya diperiksa untuk 2 perkara, yaitu perkara suap dan perkara menghalangi penyidikan,' ujar Maqdir. Hasto Kristiyanto tak ditahan usai menjalani pemeriksaan pertama sebagai tersangka. Bagaimana profil dan rekam jejaknya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:Infografis KPK Periksa Hasto Kristiyanto Sebagai TersangkaInfografis Profil dan Rekam Jejak Hasto Kristiyant
Hasto Kristiyanto KPK Sekjen PDIP Tersangka Suap PAW Harun Masiku
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK : Hasto Kristiyanto Dipersilakan Mengelak Saat DiperiksaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa pihaknya tidak keberatan jika Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memilih untuk tidak memberikan keterangan saat diperiksa. KPK tetap akan menyajikan bukti-bukti yang ada untuk mendukung kasus ini.
Baca lebih lajut »
Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Harun Masiku san Hasto KristiyantoBerita Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Harun Masiku san Hasto Kristiyanto terbaru hari ini 2025-01-03 13:33:11 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Harun Masiku dan Hasto KristiyantoEks Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie diperiksa KPK sebagai saksi penyidikan kasus dugaan korupsi dengan tersangka Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto. KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut soal materi yang akan dikonfirmasi dalam pemeriksaan tersebut.
Baca lebih lajut »
Ronny Sompie Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap yang Jerat Hasto KristiyantoRonny Sompie, mantan Kapolda Bali, diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus suap eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan yang terkait dengan meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR. Selain Harun, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto juga ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga meminta Harun melarikan diri dari kejaran KPK pada Januari 2020.
Baca lebih lajut »
Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Harun Masiku dan Hasto KristiyantoRonny Sompie, mantan Dirjen Imigrasi, memenuhi panggilan KPK sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan PAW anggota DPR yang menjerat Harun Masiku dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca lebih lajut »
Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap PAWSekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK sebagai tersangka terkait kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
Baca lebih lajut »