Dari 169 orang warga yang diakukan rapid test delapan orang hasilnya reaktif.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, yang telah mengikuti rapid test massal dengan hasil reaktif, dipersilakan untuk tinggal di Diklat BKKBN setempat. Hal itu untuk menghindari penularan kepada keluarga mereka. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, rapid test massal di Kelurahan Panjunan, khususnya RW 01 dan RW 10, semula ditargetkan 200 - 300 orang.
Menurut Edy, warga yang hasil rapid tesnya reaktif itu diketahui pernah kontak langsung dengan warga di Kelurahan Panjunan yang positif Covid-19. Saat ini, warga yang positif itu sudah menjalani perawatan dan isolasi di RSD Gunung Jati Kota Cirebon. Tak hanya itu, ruangan istirahat juga memadai karena satu kamar terdiri dari dua hingga tiga bed. Setiap kamar pun dilengkapi dengan dua kamar mandi di dalamnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hasil Rapid Test Reaktif, Pasangan Suami Istri Ini DicariHasil dari rapid test, suaminya non reaktif dan istrinya reaktif. Pasangan ini menolak isolasi di rumah sakit dan pulang. Kini mereka tengah dicari.
Baca lebih lajut »
BIN Khawatir, Masih Banyak Hasil Reaktif selama Rapid Test Massal di SurabayaBIN memastikan setiap warga yang reaktif hasil rapid test langsung dilakukan penanganan swab test. rapidtest
Baca lebih lajut »
11 ASN di Sleman Reaktif Hasil |em|Rapid Test|/em| |Republika OnlineTiga hari berturut tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di DIY.
Baca lebih lajut »
Hasil tes cepat, 9 pedagang Pasar Serdang reaktifSebanyak 9 pedagang di Pasar Serdang mendapatkan hasil reaktif berdasarkan tes cepat (rapid test) massal di Gelanggang Remaja Kemayoran, ...
Baca lebih lajut »
Anies Baswedan: Masa Transisi Jakarta, Hasil Ketaatan WargaGubernur DKI Anies Baswedan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan menyatakan Jakarta memasuki masa transisi new normal di tengah pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »