Selain pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Hasan memainkan peran strategis dalam dua kali kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2024 dan langsung diundangkan pada hari yang sama, Kantor Komunikasi Kepresidenan pun terbentuk. Berselang empat hari kemudian, Senin 19 Agustus 2024, Presiden Jokowi melantik Hasan Nasbi menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta.
Lulus dari UI, Hasan sempat sebentar menjadi wartawan Kompas . Pada 2006, ia menjadi peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008. Setelah itu, dia mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei yang kemudian sangat identik dengan Hasan. Kedekatan Hasan dengan Jokowi tidak hanya bersifat publik, tetapi juga secara personal dan terus berlanjut di mana Hasan memainkan peran strategis dalam dua kali kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan membawahi empat deputi, meliputi Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi, serta Juru Bicara Presiden. Jadi ini kan kayak kantor kejurubicaraan, kantor yang mengorkestrasi juru bicara-juru bicara yang menyampaikan berita baik kepada masyarakat. Pemerintah sudah mengerjakan ini lho, progresnya sudah sekian persen lho, pemerintah sudah melakukan ini di sekian tempat, sekian wilayah, pemerintah melaksanakan program ini yang dikover misalnya sekian puluh juta orang.
Terus dari PCO sendiri bagaimana cara menangani disinformasi atau hoaks yang menyasar kebijakan pemerintah? Kita ingin nanti kebebasan bicara itu bisa jadi konsensus. Kebebasan bicara itu sesuatu yang bertanggung jawab, kalau DFK ya harus diperangi. Jadi selain kita menyampaikan kabar baik nanti salah satu KPI dari kantor ini adalah memerangi DFK, disinformasi, fitnah, kebencian.Bagaimana membedakannya? Membedakannya gampang kok. Membedakan DFK dengan kritik itu semudah membedakan makanan Padang dengan salad.
Nah, kita berpacu dengan waktu nih untuk sampai ke sana, DFK-DFK juga harus mulai kita minimalkan. Supaya apa? Supaya arah pembangunan kita tuh enggak terhambat, enggak kesandung. Yang harusnya kita bisa lari 100 kilometer per jam, tapi gara-gara DFK banyak berhentinya, banyak istirahatnya, banyak mampir ke rest area-nya gitu, jadi enggak nyampe-nyampe kita di situ.
Nah begini, kalau kita mungkin bukan mensosialisasikan program pemerintahan berikutnya hari ini, tapi menunjukkan komitmen dari pemerintahan yang sekarang, pemerintahannya Pak Jokowi, terutama komitmen anggaran terhadap program-program berikutnya. Nah, apakah PCO akan lanjut? Kalau lembaganya tentu akan lanjut, karena PCO hari ini digunakan oleh Pak Jokowi itu enggak banyak. Pak Jokowi menggunakan badan kantor ini kan cuma dua bulan paling. Itu pun juga enggak optimal karena sambil menyusun organisasi. Kita saja baru punya kantor ini baru 10 hari.
Sejauh ini semua kementerian sangat kooperatif ya. Apalagi ketika kita juga mendapatkan tugas dari Pak Presiden melalui Pak Menteri Sekretariat Negara, Menteri Sekretaris Negara untuk juga ikut terlibat dalam mendiseminasi dan menyiapkan legacy 10 tahun Pak Jokowi. Jadi kita enggak meng-handle kerjaan-kerjaan rutin itu. Yang kita handle adalah komunikasi program pemerintah, program pemerintahnya apa? Jadi bukan hari ini presiden ke mana? Jadwal presiden apa? Kita tahu, tapi bukan itu bagian dari ranah komunikasi kita. Kalau itu ranah komunikasinya Biro Deputi PMI, Protokol, Media dan Informasi.
Kalau hanya hubungan dua individu misalnya, ya sudah orangnya enggak ada di rumah, saya perlu minjam pulpen atau minjam laptop, itu minta maaf enggak apa-apa. Tapi urusan berbangsa dan bernegara kemudian disampaikan informasinya enggak tepat, ketika sudah minta maaf mungkin orang-orang yang sudah marah itu sudah enggak bisa dijelasin lagi. Sudah enggak bisa diklarifikasi lagi ke mereka karena sudah saking banyaknya orang yang marah.
Jadi buat saya, saya belum bisa jawab yang kayak gitu-gitu, apalagi itu bukan program pemerintah. Kalau program pemerintah di sini gudang informasinya, kita bisa cari. Tapi banyak yang ditanya-tanya itu kadang-kadang enggak berhubungan dengan program pemerintah.Iya, kemarin waktu Sri Paus datang, media asing itu ada yang nanya gini, apa komentar Istana soal keberatan tokoh Papua? Karena dua anak kecil yang menyambut Sri Paus itu bukan orang Papua, tapi menggunakan baju adat Papua.
Kalau dalam praktiknya sebagai presiden nanti wallahualam ya, kita kan enggak tahu. Tapi masing-masing orang kan punya style yang berbeda. Cuma dulu saya pikir Pak Prabowo serius-serius sekali jadi orang, tapi terakhir-terakhir ini sudah banyak bercanda. Pidatonya juga sudah banyak bercanda. Jadi bersama-sama Beliau sudah 13 tahun. Jadi menurut saya Beliau orang yang ingat dengan orang-orang yang selalu bersama Beliau. Jadi tidak gampang lupa ya, kecuali orang itu memilih jalan yang berbeda. Tapi kalau enggak memilih jalan yang berbeda, Pak Jokowi akan selalu ingat dan memperhatikan orang-orang itu.
Kalau surveinya wallahualam, pasti surveinya masih kecil waktu itu. Yang penting ada niat dulu. Dan alhamdulillah akhirnya waktu itu survei ahlinya mengatakan Pak Jokowi paling mampu. Ketika sudah di pilkada, akhirnya masyarakat DKI memilih Pak Jokowi. Habis kita itu ada orang lain juga yang dipanggil dan ditanyakan hal yang sama lho. Beliau jagolah. Jadi ketika kita bertemu dengan Beliau, kita pasti merasa orang paling penting di dunia, karena ditanyai oleh Presiden, pendapatnya tentang ini dan itu, gitu kan?Orang penting, apalagi ditanya pendapatnya bagaimana? Sebaiknya bagaimana? Itu apa? Masalahnya apa? Sebaiknya gini? Oh iya. Tapi kalau masuk akal buat Beliau, ya Beliau memang akan terima ide itu. Tapi Beliau menyaring semua informasi.
Kalau turun ya turun. Kalau lagi naik enggak langsung geer juga. Oh, ini gara-gara apa? Kalau naik itu gara-gara apa? Dicari tahu. Oh, berarti masyarakat senang dengan ini atau masyarakat bahagia dengan yang ini? Oh ya, oke teruskan ini, bisa begitu, dingin. Terus setelah Beliau keluar dari tahanan pun masih berhubungan baik. Saya sempat silaturahmi ke Beliau sehari sebelum diangkat jadi Komut Pertamina waktu itu.
Nah itu, saya enggak pernah kuliah komunikasi. Tapi itu persepsi orang ya, karena saya merasa saya enggak punya expertise. Terus terang saya enggak punya expertise di dalam bidang komunikasi sebenarnya, karena pendidikannya ilmu politik, kuliahnya ilmu politik. Kalau soal politik seumur-umur hidup saya dalam soal politik. Tapi yang lain-lainnya, soal komunikasi, soal strategi, soal diseminasi saya harus dibantu oleh expert.
Kemudian dirangkum menjadi sebuah pemikiran soal negara. Jadi kalau itu kan kata teman-teman saya, lu cari-cari kerjaan, bikin skripsi soal itu cari-cari kerjaan katanya, lebih baik faktor-faktor saja. Biasanya kan judul skripsi itu faktor-faktor penyebab, misalnya runtuhnya rezim apa di negara mana. Faktor-faktor saja semua, kualitatif gitu. Kalau pemikiran kan harus baca semua bukunya.
Terus tiba-tiba dapat amanah. Tapi kan ini harus disyukuri juga, artinya ini kepercayaan. Ini kan kepercayaan dan kepercayaan itu harus dikerjakan sebaik-baiknya. Kemarin sudah sempat menikmati, mungkin 5 bulan 6 bulan saya menikmati. Lima bulanlah jalan-jalan. Hampir setiap bulan saya ke luar negeri. Ya lumayanlah buat healing.
Mungkin enggak menyangka saya pengen masuk langsung jadi tim kampanye, kan belum pernah jadi tim kampanye. Biasanya kan jadi konsultan politik di balik layar. Dan hari ini memaksakan diri, bukan memaksakan diri tapi maksa. Saya ngotot mau jadi jubir memang atas permintaan saya sendiri.Kalau sama Pak Prabowo jauh sebelumnya. Jadi saya ketemu Pak Prabowo itu mungkin Februari atau Maret 2023 yang setelah sekian lama.
Bahkan saya sudah tahu dia akan jadi pemenang pilpres itu Januari 2023 dari survei kita, kita sudah tahu. Karena setiap head to head dia selalu menang. Kalau 3 nama dia nomor 2, tapi begitu diadu head to head dia selalu menang.
Jokowi Cyrus Network Jubir Presiden Pilpres 2019 Pilpres 2014 Pilkada Jakarta 2012 Pilkada DKI Jakarta 2012 Konsultan Politik Pilpres 2024 Wansus Bincang Liputan6 Prabowo Kepala Kantor Kepresidenan PCO Hasan Nasbi Bincang Liputan6 Juru Bicara
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tolak Trump, Taylor Swift Labuhkan Pilihan ke HarrisDari tur terbarunya Swift telah mengantongi lebih dari sekitar Rp154 triliun dari penjualan tiket
Baca lebih lajut »
Terungkap, Ini Lho Alasan Gen Z di China Hindari Merek Mewah Hermes CsBeberapa dari mereka tidak lagi mencari pengakuan dari rekan-rekan mereka dari memiliki produk merek ternama.
Baca lebih lajut »
Respons Menohok Rocky Gerung Usai Jokowi Disambut Hening Saat Sidang Paripurna DPR: Tragis!'Mungkin itu yang kita sebut dari tragedi dari kekuasaan atau bahkan komedi dari kekuasaan,' kata Rocky.
Baca lebih lajut »
Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie Dapat Sambutan Hangat dari Mendag Zulkifli Hasan, Siap Jadi Mitra StrategisBerita Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie Dapat Sambutan Hangat dari Mendag Zulkifli Hasan, Siap Jadi Mitra Strategis terbaru hari ini 2024-09-19 15:01:41 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Analisis Debat Pilpres AS: Harris Tampil Lebih Tangguh dari Trump, Tapi...Kamala Harris dan mantan presiden Donald Trump berdebat selama 90 menit, beradu argumen mengenai isu-isu seperti imigrasi dan kebijakan luar negeri ta
Baca lebih lajut »
Arsjad Rasyid Jawab Dugaan Dilengserkan dari Ketum Kadin karena Dukung Ganjar di Pilpres 2024Arsjad Rasyid jJawab dugaan dilengserkan dari ketum Kadin karena dukung Ganjar di Pilpres 2024.
Baca lebih lajut »