Pengamat menilai pemerintah tidak perlu panik dengan kehadiran KAMI, karena gerakan itu biasa saja. KAMI
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Haris Hijrah Wicaksana menilai gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia biasa-biasa saja. Dia menganggap, KAMI hadir untuk menyuarakan refleksi demokrasi, sehingga pemerintah tidak perlu panik.
Di negara demokrasi perlu ada kaum oposisi dengan menyuarakan lantang, karena mereka tidak berada di posisi pemerintahan. Mereka para tokoh oposisi itu hanya memandang secara subjektif saja dengan selalu menyalahkan kebijakan pemerintah. "Saya menilai gerakan deklarasi KAMI itu sebagai aksi damai dan tidak menjadikan ancaman untuk melakukan pemakzulan maupun menggulingkan pemerintah Jokowi yang sah dan legal," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Momentum KAMI Cuma Dua untuk Jadi Gerakan BesarKAMI punya dua momentum untuk jadi gerakan besar yang bisa dimanfaatkan untuk meraih simpati masyarakat KAMI
Baca lebih lajut »
'Seandainya Kami Bisa Pegang Nomor HP-nya Jokowi Kami Minta Pindahkan ke Luar Negeri'Warga kecewa karena rumah yang mereka tempati dirusak oleh Satpol PP Pemprov NTT.
Baca lebih lajut »
Kamala Haris Pilih 'Pioneer' sebagai Kode Secret Service MiliknyaNama kode Harris tampaknya sesuai dengan sejarah pencalonannya, menjadi perempuan pertama dari Afro-Amerika yang menjadi calon wakil presiden AS.
Baca lebih lajut »
PKB Sebut Tokoh KAMI Tidak Siap Kalah dan Tidak Memiliki Sense of CrisisPolitikus PKB, Abdul Kadir Karding ikut berkomentar terkait deklarasi KAMI yang digagas sejumlah tokoh dan aktivis di Tugu...
Baca lebih lajut »
Gerindra Ingatkan KAMI Tidak Kebablasan Suarakan PendapatJubirsus Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menghargai deklarasi KAMI yang dilakukan sejumlah tokoh masyarakat dan juga...
Baca lebih lajut »
Sufmi Dasco Ahmad Minta KAMI Tidak KebablasanWakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad meminta KAMI tidak kebablasan dalam mengkritik pemerintah.
Baca lebih lajut »