Merokok dapat meningkatkan risiko keparahan bahkan kematian jika terinfeksi covid-19.
Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengingatkan bahwa peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan momentum yang tepat untuk menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya rokok.
Oleh karena itu, kata dia, momentum Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 31 Mei perlu dimanfaatkan untuk menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya rokok di tengah pandemi covid-19, mengingat hal tersebut sangat penting dan mendesak. "Sosialisasi dan kampanye harus dilakukan secara terus menerus dan berkala agar dapat efektif mengingatkan seluruh pihak mengenai pentingnya berhenti merokok, baik bagi diri sendiri dan lingkungan terdekatnya," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat harus terus diintensifkan hingga ke pelosok-pelosok desa.