Seorang perempuan Afghanistan mengenang kembali penculikan ayahnya saat Taliban berkuasa pada 1999. Ia khawatir kejadian itu akan terulang kembali terhadap warga Afghanistan lainnya, setelah Taliban kembali menguasai negara tersebut.
"Saban hari, ibu saya pergi ke kantor Taliban. Mereka menolak untuk mendengarkan ibu saya.
"Taliban memukul dan mengancamnya. Mereka mengatakan, jika ibu memunculkan diri lagi, maka akan dihukum rajam."Hidup di bawah Taliban itu seperti hidup di neraka yang bergerak ke lubang hitam penuh keputusasaan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
WNI di Kabul, Afghanistan: Saat Taliban berkuasa, 'Semua turun ke jalan untuk kabur' - BBC News IndonesiaSeorang warga negara Indonesia yang berada di Kabul bercerita tentang apa yang ia saksikan saat Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, kondisi yang ia sebut 'terjadi kepanikan dan ketakutan'. Pemerintah Indonesia sendiri belum menentukan sikap terkait pemerintahan baru yang akan dibentuk Taliban.
Baca lebih lajut »
Taliban berkuasa lagi, IMF blokir dana pinjaman untuk Afghanistan - BBC News IndonesiaKebijakan IMF itu muncul setelah seorang pejabat Amerika Serikat kepada BBC mengatakan bahwa aset bank sentral Afghanistan di AS tidak akan bisa diakses Taliban, yang dikenal membantu aksi teroris atas AS dan sekutu-sekutunya.
Baca lebih lajut »
Kisah aktivis yang bertekad ajak Taliban membela hak-hak perempuan - BBC News IndonesiaDua pekan lalu Mahbouba Seraj masih berada di Amerika Serikat. Dia terbang ke Afganistan dan kini berada di tengah kekacauan. Namun dia bertekad tetap tinggal di sana dan hendak pengaruhi Taliban demi hak-hak perempuan.
Baca lebih lajut »
Taliban: Hak-hak perempuan akan dilindungi dalam hukum syariah Islam - BBC News IndonesiaJanji Taliban lindungi perempuan berdasarkan syariah. 'Jika kami bisa bekerja dan mendapat pendidikan, itulah definisi kebebasan buat saya, itu adalah batasan saya. Itu adalah batasan yang belum dilanggar Taliban,' kata seorang perempuan Afghanistan.
Baca lebih lajut »
Taliban Berkuasa, Seniman Afghanistan Lukis Perempuan di Posisi GentingAda kekhawatiran ketika Taliban mengambil alih Afghanistan. Shamsia Hassani, seniman jalanan perempuan Afghanistan mengeluarkan emosinya jadi karya seni ini:
Baca lebih lajut »