Film masuk ke Indonesia (saat itu Hindia Belanda) hanya berselang lima tahun dari saat Lumiere Bersaudara menayangkan gambar hidup.
Nasional diperingati –dan tulisan ini tak bermaksud untuk menggugatnya, bahkan sekadar mengutak-atiknya. Mari kita jalan dengan itu. Film kita, sebagaimana semua hal yang kita miliki, memang membutuhkan pahlawan. Dan untuk itu tak ada yang lebih pantas melebihi Usmar Ismail dengan film Darah dan Doa-nya. Dan dengan apa yang disebut Misbach Yusa Bisa sebagai ”kesadaran nasional”-nya.
Film masuk ke Indonesia hanya berselang lima tahun dari saat Lumiere Bersaudara menayangkan gambar hidup temuan mereka di Prancis pada akhir Desember 1895. Sedikit terlambat dari kebanyakan belahan dunia yang lebih maju, tapi tak terlambat-terlambat amat. Yang agak telat adalah produksi film pertama kita, yang baru dibuat pada tahun 1926. Gambar Idoep kemudian menjadi bagian dari kehidupan ”normal” masa kolonial kita.
Lalu, sejak akhir dekade ’20-an hingga sepanjang ’30-an, orang-orang China perantauan dan peranakan mulai meramaikan bisnis ini. Mereka membuat film berdasar cerita-cerita legenda dari tanah Tiongkok maupun kisah modern tentang orang-orang Tionghoa ber-setting Jawa. Namun, sepenting apa pun peran mereka dalam pertumbuhan film Hindia di masa sebelum perang ini, mereka dianggap tak lebih sebagai pedagang yang mementingkan keuntungan.
Hilangnya nama-nama dan karya para sutradara kiri dari dunia film kita pasca-’65 adalah patahan berikutnya. Hal yang sama terjadi ketika Orde Baru runtuh: sementara film-film dari era keemasan ’70–’90-an seperti lenyap, nyaris tak berjejak, sinema kita bangun kembali di era 2000-an seumpama orang amnesia yang sama sekali tak mengingat masa lalunya.
Film Indonesia Hari Film Nasional Sejarah Film
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hari Film Nasional, Simak Sejarah dan Deretan Film LegendarisSetiap 30 Maret diperingati sebagai hari film nasional menjadi momen penting merayakan keberagaman budaya melalui karya film serta mengenang perkembangan industri perfilman Indonesia
Baca lebih lajut »
Hari Film Nasional 30 Maret, Ini 5 Film Indonesia Pertama dalam SejarahDunia perfilman Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Adapun era awal perfilman Indonesia dimulai dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia, dengan nama Gambar Idoep.
Baca lebih lajut »
3 Fakta Sejarah Hari Film NasionalMasa kejayaan film di Tanah Air dimulai dekade 1950an, saat sutradara Indonesia Usmar Ismail berhasil memproduksi film berjudul Darah dan Doa
Baca lebih lajut »
Catat Sejarah, Film Arab Saudi 'Norah' Berhasil Debut di Festival Film CannesArab Saudi untuk pertama kalinya masuk dalam seleksi resmi Festival Film Cannes dengan film “Norah,” sebuah drama karya sutradara Tawfik al-Zaidi.
Baca lebih lajut »
Hari Film Nasional 30 Maret, Ini Deretan Festival Film Bergengsi di IndonesiaHari pertama pengambilan gambar film ini dilakukan pada 30 Maret 1950.
Baca lebih lajut »
Hari Film Nasional, Ini 3 Fakta Tentang Industri Film Indonesia yang Terus BerkembangHari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Apa saja fakta menarik tentang industri film yang perlu diketahui di Hari Film Nasional? Simak yuk!
Baca lebih lajut »