Harga Pangan Diprediksi Turun, Ikappi: Antisipasi Fase Kedua Lonjakan Harga |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Harga Pangan Diprediksi Turun, Ikappi: Antisipasi Fase Kedua Lonjakan Harga |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 61 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 63%

Hingga hari ketiga kemarin, beberapa harga komoditas pangan masih terpantau tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyampaikan, fase pertama kenaikan harga-harga pangan akan segera berakhir dan akan terjadi penurunan harga. Meski begitu, pemerintah diharap menyiapkan antisipasi matang untuk menghadapi fase kedua kenaikan harga pangan menjelang Lebaran pada awal Mei mendatang.

Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan, fase pertama kenaikan harga pangan akan mulai mereda setelah sepekan memasuki bulan Ramadhan. Itu lantaran adanya penurunan permintaan dan daya beli masyarakat. "Namun ini akan naik lagi satu pekan menjelang Idul Fitri, yang masuk fase kedua, jadi kami minta kepada pemerintah untuk mengeluarkan seluruh daya dan upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga tidak terlampau tinggi," kata Reynaldi dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Rabu .

Ia menjelaskan hingga hari ketiga Ramadhan, Selasa kemarin, beberapa harga komoditas pangan masih cukup tinggi dan belum dapat turun. Di antaranya minyak goreng curah Rp 19.500 per liter, aneka cabai Rp 50 ribu-Rp 60 ribu per kg, serta bawang merah sekitar Rp 37 ribu per kg dan bawang putih Rp 33.500 per kg.

Adapun, komoditas lainnya yakni daging sapi Rp 143 ribu per kg, tepung terigu Rp 9 ribu per kg, daging ayam ras tembus Rp 40.200 per kg, telur ayam ras Rp 25.300 per kg serta gula pasir yang masih tetap Rp 14.500 per kg karena barang yang langka.BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Harga Komoditas Pangan dan Energi Naik, Jokowi Minta Perlindungan Sosial Dipertebal |Republika OnlineHarga Komoditas Pangan dan Energi Naik, Jokowi Minta Perlindungan Sosial Dipertebal |Republika OnlinePemerintah menyiapkan program bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp 3,5 juta.
Baca lebih lajut »

Dirjen Pajak: Lonjakan Harga Pangan Bukan Ulah Tarif PPN 11 PersenDirjen Pajak: Lonjakan Harga Pangan Bukan Ulah Tarif PPN 11 PersenBerbagai harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng hingga BBM jenis RON (92) Pertamax kompak mengalami kenaikan di awal April 2022 ini.
Baca lebih lajut »

Harga Bahan Pangan Naik, Pemkot Bogor Sebut Masih WajarHarga Bahan Pangan Naik, Pemkot Bogor Sebut Masih WajarPemkot Bogor menganggap kenaikan harga pangan masih wajar karena faktor tahunan saat masuk Ramadan dan Idulfitri.
Baca lebih lajut »

Ikappi: Sejumlah Harga Pangan Masih Naik di H+3 RamadanIkappi: Sejumlah Harga Pangan Masih Naik di H+3 Ramadan'Kami minta ke pemerintah untuk mengeluarkan seluruh upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga tidak terlampau tinggi.'
Baca lebih lajut »

Setelah Harga Pangan Naik, Terbitlah BLT Minyak GorengSetelah Harga Pangan Naik, Terbitlah BLT Minyak GorengAgar masyarakat dapat mengatasi kenaikan harga pangan seperti minyak goreng dan pertamax, pemerintah memberikan tambahan berupa bantuan langsung tunai (BLT)
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-12 17:51:39