Harga minyak mentah berjangka Brent untuk September turun 2 sen menjadi USD 76,03 per barel.
Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada perdagangan Jumat namun tetap dalam tren kenaikan mingguan dengan permintaan tumbuh lebih cepat daripada pasokan, sementara vaksinasi diperkirakan akan mengurangi dampak kebangkitan infeksi COVID-19 di seluruh dunia.
"Pasar minyak tampaknya tidak lagi melihat masalah varian Delta dengan alarm yang sama seperti pada awal pekan lalu," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch. Untuk pertama kalinya dalam sejarah harga minyak dunia menyentuh angka minus. Hal ini terjadi karena pasokan yang berlimpah tapi tidak banyak negara yang membeli minyak secara fisik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Minyak Turun, tetapi Secara Mingguan MenguatMinyak mentah berjangka Brent untuk September, turun 2 sen menjadi US$ 76,03 per barel.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Menguat TipisHARGA minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (31/7), dengan patokan global Brent membukukan kenaikan bulanan keempat
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Naik Berkat Penurunan Stok ASHarga minyak menguat pada perdagangan Rabu (28/7), waktu Amerika Serikat, usai data mencatat persediaan minyak negeri Paman Sam turun.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Mentah Menguat Dekati Kisaran US$ 75 Per BarelHarga minyak mentah jenis Brent naik 0,35% ke US$ 74,74 per barel. Harga WTI AS naik 1% ke US$ 72,39 per barel.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar ASHarga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.814,00 per ounce.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Brent Kembali ke US$ 75 Per BarelHarga minyak mentah jenis Brent naik 1,75% ke US$ 76,055 per barel, WTI naik 1,7% ke US$ 73,62 per barel.
Baca lebih lajut »