OPEC hanya memproduksi 90 ribu barel per hari pada Desember 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak naik sekitar dua persen pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB. Kenaikan ini memperpanjang reli tahun baru, di tengah meningkatnya kerusuhan di produsen minyak OPEC+ Kazakhstan dan pemadaman pasokan di Libya dan setelah laporan menunjukkan peningkatan produksi terbatas di produsen utama dunia.
Baca Juga Pergerakan harga minyak terjadi setelah survei Bloomberg menunjukkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak hanya memproduksi 90.000 barel per hari pada Desember, karena peningkatan produksi oleh Arab Saudi diimbangi oleh pengurangan produksi di Libya dan Nigeria. Aliansi minyak mengatakan pada Selasa setelah pertemuan melalui konferensi video bahwa mereka akan tetap pada rencana untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari pada Februari. Investor juga semakin khawatir atas kerusuhan di Kazakhstan, negara non-OPEC yang berpartisipasi.