Brent untuk pengiriman Desember naik tipis US$ 0,02 menjadi Us$ 57,71 per barel.
New York, Beritasatu.com - Harga minyak dunia bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB , karena data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan sehingga memicu perlambatan permintaan energi.
Sementara patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik tipis US$ 0,02 menjadi Us$ 57,71 per barel di London ICE Futures Exchange. Indeks non-manufaktur tercatat 52,6 persen, 3,8 poin persentase di bawah pembacaan Agustus sebesar 56,4 persen, menurut laporan ISM. Angka itu juga lebih rendah dari perkiraan pembacaan 55,3 dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Indeks Pembelian Manajer sektor manufaktur AS tercatat 47,8 persen, terendah sejak Juni 2009, dan menandai kontraksi bulan kedua berturut-turut, menurut laporan itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Minyak Dunia Tertekan Kenaikan Persediaan ASPersediaan minyak mentah AS meningkat 3,1 juta barel.
Baca lebih lajut »
Harga minyak dunia bervariasi di tengah data ekonomi mengecewakanHarga minyak dunia bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi Amerika Serikat yang lebih mengecewakan memicu ...
Baca lebih lajut »
Pasokan Minyak AS Jungkalkan Harga MinyakHarga minyak dunia anjlok 2 persen tertekan peningkatan pasokan di AS.
Baca lebih lajut »
Harga minyak lanjut turun, tertekan kenaikan stok dan data ekonomi ASHarga minyak mentah memperpanjang kerugiannya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) ...
Baca lebih lajut »
Data Ekonomi AS Memburuk, Harga Minyak Bergerak BervariasiDi tengah data ekonomi AS yang memburuk, harga minyak mentah dunia justru bergerak bergerak bervariasi pada perdagangan Kamis (3/10).
Baca lebih lajut »
Egy Maulana: Emas SEA Games Harga Mati untuk Timnas IndonesiaGelandang Egy Maulana Vikri mengatakan Timnas Indonesia U-23 wajib meraih medali emas SEA Games yang kali terakhir direbut pada 1991.
Baca lebih lajut »