Harga Komoditas Perkebunan Anjlok, Sebagian Petani di NTT Pilih Jadi Pekerja Migran Ilegal

Indonesia Berita Berita

Harga Komoditas Perkebunan Anjlok, Sebagian Petani di NTT Pilih Jadi Pekerja Migran Ilegal
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 51 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 70%

Produksi semua komoditas perkebunan milik petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur terus anjlok, termasuk harganya. Di sisi lain, harga bahan pokok cenderung naik.

Hamparan aneka tanaman pertanian di Desa Demondei, Kecamatan Wota Ulumando, Flores Timur, NTT, Rabu . Tanaman kemiri, kopi, pinang, kelapa, pisang, dan tanaman lain menjadi satu di satu kawasan di kaki bukit Wato Tonu sampai perbukitan Ile Paty di desa Watodei.

Areal tanaman perkebunan di dua desa itu sekitar 25.000 hektar, menghiasi kawasan perbukitan dan sumber-sumber mata air di wilayah itu. Sebagian tanaman sudah berusia di atas 20 tahun.Sebuah pabrik pengulitan kemiri di desa Mewet Kecamatan Wotan Ulumado, Adonara milik seorang pengusaja dari Magetan, Jawa Timur, Rabu .

Ayah lima anak dengan enam cucu ini pun memutuskan fokus menanam umbi-umbian jenis keladi di sela tanaman. Selain sebagai makanan pengganti, jenis tanaman itu juga cocok untuk pakan ternak babi. Keladi dinilai lebih bertahan terhadap kekeringan. Radus Lejap , petani Kalikasa di Kecamatan Atadei, Lembata, mengaku tidak lagi tertarik mengurus tanaman perkebunan seluas 1 hektar miliknya. Selain produksi hampir tidak ada, harga komoditas perkebunan juga terus anjlok.

Pinang yang dicincang sedang dijemur di pekarangan rumah menjadi pinang kering di Desa Mewet, Adonara, Flores Timur, NTT, Rabu . Produksi pinang tahun ini terbatas sehingga penghasilan setiap keluarga menurun.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Presiden Jokowi mengecek harga komoditas di Pasar Grogolan PekalonganPresiden Jokowi mengecek harga komoditas di Pasar Grogolan PekalonganPresiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana, setelah selesai membuka acara Muktamar Sufi Internasional melanjutkan kunjungan ke pasar tradisional ...
Baca lebih lajut »

Stabilkan Harga Komoditas, Paguyuban Pedagang Lampung Timur Mantap Dukung PANStabilkan Harga Komoditas, Paguyuban Pedagang Lampung Timur Mantap Dukung PANAN telah terbukti mampu menjadi penyambung lidah rakyat, partai yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kepedulian, dan juga senantiasa selalu setia membantu rakyat kecil dalam kondisi apapun.
Baca lebih lajut »

Sri Mulyani Ungkap Harga Komoditas Sulit Diprediksi, Ini yang Bikin GalauSri Mulyani Ungkap Harga Komoditas Sulit Diprediksi, Ini yang Bikin GalauMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai penurunan harga komoditas dunia, baik pangan maupun energi.
Baca lebih lajut »

Menkeu Sri Mulyani Ungkap Harga Komoditas Sulit DiprediksiMenkeu Sri Mulyani Ungkap Harga Komoditas Sulit Diprediksi“Ini akan cukup sulit membuat prediksi meskipun trennya relatif mild karena tadi outlook dari ekonomi dunia diperkirakan masih lemah."
Baca lebih lajut »

Daftar Harga Pangan 30 Agustus 2023: Daging Ayam hingga Telur MeroketDaftar Harga Pangan 30 Agustus 2023: Daging Ayam hingga Telur MeroketSementara itu daging sapi dan sejumlah komoditas pangan lainnya mengalami penurunan harga pada perdagangan pagi ini.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-28 22:34:04