Harga Emas Terdorong Konflik Rusia-Ukraina, Bisa ke US$1.900!
Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka mencatatkan pertumbuhan pada akhir pekan seiring dengan peningkatan permintaan. Pelaku pasar mengantisipasi lonjakan inflasi AS dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Serangan Rusia di Ukraina dapat dimulai kapan saja sekarang dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Jumat . Presiden Federal Reserve Bank St Louis, James Bullard pada Kamis mengatakan bahwa dia menginginkan persentase poin penuh kenaikan suku bunga selama tiga pertemuan kebijakan berikutnya, juga mendukung emas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tensi Rusia-Ukraina Memicu Permintaan Emas, Harga NaikHarga emas melonjak ke posisi tertinggi hampir 2 bulan karena lonjakan inflasi dan meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina.
Baca lebih lajut »
Ketegangan Rusia-Ukraina Meningkat, Harga Minyak MelonjakHarga minyak melonjak pada perdagangan Jumat (11/2/2022) di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Baca lebih lajut »
Panas Rusia-Ukraina Diramal Kerek Harga Minyak Dunia Jadi US$ 120/BarelJPMorgan memproyeksi harga minyak bisa tembus US$ 120 per barel atau setara Rp 1,7 juta/barel (kurs Rp 14.348).
Baca lebih lajut »
Untung Rugi Indonesia di Tengah Panasnya Konflik Rusia & Ukraina | Ekonomi - Bisnis.comKenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia dan Ukraina bisa menguntungkan, namun juga mengandung risiko.
Baca lebih lajut »
Rusia Masih Buka Ruang Diplomasi untuk Atasi Krisis dengan Ukraina | merdeka.comDengan penempatan lebih dari 100.000 tentara Rusia di dekat perbatasan Ukraina, beberaa negara Barat termasuk AS memperingatkan serangan Rusia bisa terjadi kapanpun.
Baca lebih lajut »
Inggris Desak Rusia Upayakan Solusi Diplomatik untuk Krisis Ukraina |Republika OnlineMenlu Inggris ke Moskow untuk mendesak Rusia upayakan solusi diplomatik
Baca lebih lajut »