Harga Emas Hari Ini Stagnan di Level Rp934.000 per Gram Sindonews BukanBeritaBiasa .
batangan PT Aneka Tambang pada perdagangan pagi ini, Sabtu , terpantau stagnan di harga Rp934.000 per gram. Harga itu sama dengan perdagangan sebelumnya.
Harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas ingin menjual emas batangannya juga stagnan, di angka Rp829.000 per gram. Mengutip dari laman logammulia.com, cetakan emas terkecil yakni 0,5 gram berada di level Rp517.000. Sedangkan, untuk satuan 5 gram dihargai Rp4.445.000 dan 10 gram Rp8.835.000.Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp43.845.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar yakni 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp437.320.000 dan Rp874.600.000.
Sekadar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%.Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Berikut rincian harga pecahan emas batangan Antam:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cabai Rawit Tembus Rp100.000 per Kg, Pedagang: Harga Naik Tiap HariHarga cabai rawit merah meroket jelang libur Nataru. Di Pasar Kranji Baru, Kota Bekasi, Sabtu (18.12.2021), harganya tembus Rp90.000-100.000 per Kg. Harga cabai...
Baca lebih lajut »
Inflasi Hantui Ekonomi Dunia, Harga Emas NaikHarga emas naik di atas level kunci USD 1.800 pada hari Jumat
Baca lebih lajut »
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 KgSimak harga emas batangan atau harga emas hari ini meliputi harga emas UBS dan harga emas Antam.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Dunia Sentuh USD 75 per BarelPermintaan dan harga minyak kembali bangkit di 2021 usai runtuh pada tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Naik karena Permintaan dan Sentimen FedHarga minyak naik di atas US$ 75 per barel didukung rekor permintaan AS dan penurunan stok minyak mentah.
Baca lebih lajut »