Harga cabai di Indonesia, baik cabai rawit merah maupun cabai merah keriting, terus mengalami kenaikan hingga Januari 2025. Faktor utama penyebabnya adalah banjir, genangan air akibat curah hujan tinggi, dan perubahan pola tanam.
Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat tren kenaikan harga cabai, baik cabai rawit merah maupun cabai merah keriting, masih berlangsung hingga Kamis (16/1/2025). Kenaikan harga cabai paling drastis terjadi pada cabai rawit merah, menembus hingga Rp 117.941 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit merah di berbagai wilayah Indonesia juga masih tinggi, seperti Banten Rp 102.261 per kg, Jawa Barat Rp 100.940 per kg, Kalimantan Tengah Rp 100.000 per kg, Kepulauan Riau Rp 97.
560 per kg, Kalimantan Barat Rp 94.229 per kg, Kalimantan Utara Rp 94.000 per kg, Nusa Tenggara Barat Rp 91.611 per kg, Bali Rp 90.720 per kg, Maluku Utara Rp 90.200 per kg, Kalimantan Selatan Rp 87.093 per kg, Papua Barat Daya Rp 85.714 per kg, dan Kepulauan Bangka Belitung Rp 85.667 per kg. Harga cabai rawit merah termurah ditemukan di Sulawesi Tenggara sebesar Rp 56.547 per kg dan Sulawesi Selatan Rp 59.007 per kg.Untuk cabai merah keriting, harga juga masih tinggi. Harga tertinggi tercatat di Kalimantan Tengah Rp 89.324 per kg, dan Kepulauan Riau Rp 85.440 per kg. Sementara itu, di daerah lainnya, harga cabai merah keriting berkisar antara Rp 32.000 - Rp 60.000 per kg. Namun, di beberapa daerah, harga cabai merah keriting melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP), seperti di DKI Jakarta Rp 78.706 per kg, Kalimantan Utara Rp 72.400 per kg, Nusa Tenggara Barat Rp 72.229 per kg, Kepulauan Bangka Belitung Rp 71.214 per kg, Nusa Tenggara Timur Rp 67.188 per kg, Papua Barat Daya Rp 67.143 per kg, Kalimantan Barat Rp 67.128 per kg, Banten Rp 66.304 per kg.Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro, mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan harga cabai di Indonesia. Faktor-faktor tersebut, sebagian besar terkait dengan kondisi alam dan pola tanam yang tidak menentu. Banjir dan genangan air akibat curah hujan tinggi menjadi salah satu penyebab utama. Tanaman cabai, yang sensitif terhadap kelembaban, dapat mengalami kerusakan parah jika terendam air lebih dari 72 jam, menyebabkan tanaman layu bahkan mati. Cuaca ekstrem juga berdampak pada penurunan produktivitas cabai. Hujan disertai angin kencang dapat menyebabkan bunga cabai rontok sebelum berbuah. Hal ini diperparah oleh harga cabai yang anjlok pada tahun 2024, yang mendorong sebagian petani beralih ke komoditas lain yang lebih menguntungkan. Fenomena peralihan masa panen antara satu sentra produksi dengan yang lainnya juga menyebabkan ketidakseimbangan pasokan cabai di pasar, yang berujung pada lonjakan harga. Kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan terus menerus di sentra produksi, juga memengaruhi jadwal panen. Ketika hujan terus turun, petani tidak dapat panen tepat waktu, sehingga stok cabai di pasar mengalami fluktuasi tinggi. Sistem stok cabai sangat bergantung pada pola panen harian, yang jika terganggu bisa langsung memengaruhi pasokan dan harga
Cabai Harga Kenaikan Indonesia Banjir Cuaca Ekstrem Pola Tanam
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per KilogramJPNN.com : Harga bahan pokok meroket diawal 2025 dengan sejumlah komoditas mengalami kenaikan signifikan.
Baca lebih lajut »
Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Petani Alami Gagal Panen Akibat Cuaca EkstremHarga cabai rawit merah di pasaran kini telah melampaui Rp 100.000 per kilogram, dipicu oleh gagal panen petani akibat cuaca ekstrem. Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid menyatakan bahwa gagal panen ini terjadi di sentra produksi dan mengakibatkan stok menipis, sehingga harga semakin tinggi.
Baca lebih lajut »
Harga Cabai Rawit Meroket Pasca Tahun Baru, Tembus Rp80 Ribu di SidoarjoBerita Harga Cabai Rawit Meroket Pasca Tahun Baru, Tembus Rp80 Ribu di Sidoarjo terbaru hari ini 2025-01-05 13:03:09 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Harga Pangan Turun di Pasar NasionalBadan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga pangan di pasar nasional. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, harga cabai rawit merah dan bawang putih bonggol turun secara signifikan. Harga beras premium mengalami kenaikan, sementara beras medium dan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun. Komoditas sayuran seperti bawang merah, bawang putih bonggol, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah juga mengalami penurunan harga. Harga daging sapi murni turun, sedangkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras naik dan turun, masing-masing. Harga minyak goreng kemasan sederhana dan curah turun, gula konsumsi naik, dan harga tepung terigu curah dan non-curah turun. Harga jagung di tingkat peternak naik.
Baca lebih lajut »
Harga Cabai Meroket, Warga Keluhkan Kenaikan DrastisHarga cabai di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan beberapa jenis cabai sudah tembus harga Rp100.000 per kg.
Baca lebih lajut »
Harga Cabai Meroket di Jakarta, Pasokan AnjlokHarga cabai di Jakarta mengalami peningkatan drastis, dengan cabai rawit merah mencapai Rp110.000 per kilogram. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyatakan bahwa penurunan pasokan menjadi penyebab utama kenaikan harga.
Baca lebih lajut »