Harga batu bara dunia acuan Newcastle naik 1,14% menjadi US$116,05 per ton pada Rabu (29/1/2025) didorong oleh prospek ekonomi membaik di negara-negara konsumen utama seperti India dan Afrika Selatan. Penurunan produksi batubara kokas Ukraina akibat perang juga berkontribusi terhadap kenaikan harga.
Harga batu bara dunia mengalami peningkatan yang signifikan setelah prospek ekonomi negara-negara konsumen terbesar diprediksi akan membaik pada tahun 2025. Selain itu, penurunan produksi batubara kokas dari Ukraina, salah satu produsen utama di Eropa, turut berkontribusi terhadap kenaikan harga ini. Berdasarkan perdagangan Rabu (29/1/2025), harga batu bara dunia acuan Newcastle tercatat mencapai US$116,05 per ton, meningkat 1,14% dari posisi sebelumnya.
Bank Dunia merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 hingga 2026, menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara konsumen utama batu bara, seperti India dan Afrika Selatan. Bank Dunia memperkirakan ekonomi India akan tumbuh 6,7% pada tahun 2025, dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan 6,5% pada tahun 2024. Sementara itu, Afrika Selatan diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,8% pada tahun 2025, meningkat dari 0,8% pada tahun 2024. India merupakan konsumen batu bara terbesar kedua dengan pangsa pasar sekitar 11,3% di dunia, sedangkan Afrika Selatan menempati posisi ketujuh dengan pangsa pasar 2,4%. Pertumbuhan ekonomi yang membaik di kedua negara ini meningkatkan optimisme terhadap permintaan listrik untuk industri, di mana India dan Afrika Selatan masih bergantung pada batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Hal ini diharapkan dapat mendorong permintaan batu bara dunia dan mengangkat harga.Namun, perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan ekonomi China dan negara maju lainnya, termasuk Jerman dan Amerika Serikat, diperkirakan akan mengalami penurunan laju pada tahun 2025, yang dapat menjadi penghambat kenaikan harga batu bara lebih tinggi. Di sisi lain, produksi batubara kokas Ukraina mengalami penurunan drastis sebesar 74% antara tahun 2013 dan 2024, sementara produksi kokas turun hampir 85% selama periode yang sama. Meskipun impor batubara kokas menurun 89% selama periode ini, didorong oleh penurunan produksi baja, namun impor kokas telah kembali ke tingkat pada tahun 2013. Sebelum perang, Ukraina merupakan salah satu dari empat negara di dunia yang mandiri dalam bahan baku untuk produksi baja, termasuk batubara, kokas, bijih besi, bijih mangan, dan ferroalloy. Pada tahun 2013, tambang-tambang di Ukraina menghasilkan 23,7 juta ton batubara kokas, sementara beberapa tambang, seperti Krasnodonvugillya, Tambang Zasyadko, Makiyivvugillya, dan Tambang Donbas, yang terletak di wilayah yang tidak dikuasai di daerah Donetsk dan Luhansk, secara kolektif menghasilkan 8,6 juta ton batubara kokas. Selama tahun 2022-2024, pasukan militer Rusia menghancurkan fasilitas-fasilitas penting, termasuk Azovstal, yang memiliki kapasitas produksi batu bara kokas 1,2 juta ton, serta tambang pengolahan batu bara Kokas Avdiyivka, yang dulunya merupakan salah satu terbesar di Eropa. GMK Center memperkirakan bahwa Ukraina kehilangan sekitar 64% kapasitas produksi kokasnya antara tahun 2014 dan 2024. Sebagai produsen batu bara terbesar kelima di Eropa (selain Rusia), Ukraina memiliki peran penting dalam memasok kebutuhan batu bara di Benua Biru
BATUBARA HARGA EKONOMI PRODUKSI UKRAINA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Donald Trump Desak Perdamaian Konflik Rusia-Ukraina, Serukan Penurunan Harga MinyakPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai harga minyak yang tinggi akan mendorong perang terus berlanjut.
Baca lebih lajut »
Harga Pangan Dunia Turun 2,1 Persen pada 2024Laporan FAO menunjukkan penurunan harga pangan dunia pada 2024, didorong oleh penurunan harga serealia dan gula. Meskipun tren kenaikan harga produk susu, daging, dan minyak sayur, penurunan harga serealia dan gula menjadi faktor utama.
Baca lebih lajut »
Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025Pemerintah baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akhirnya mengeluarkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat khusus untuk angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kebijakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat yang selama ini kesulitan merencanakan perjalanan jauh, terutama berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
Baca lebih lajut »
Erick Thohir Bahas Kelanjutan Penurunan Harga Tiket PesawatMenteri BUMN Erick Thohir berbicara mengenai kelanjutan penurunan harga tiket pesawat 10% setelah masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Ia menyatakan perlunya kajian mendalam dengan berbagai pihak terkait sebelum memutuskan kelanjutan kebijakan tersebut. Erick juga membahas inovasi di industri penerbangan, menekankan pentingnya menambah jumlah pesawat untuk meningkatkan efisiensi.
Baca lebih lajut »
Menteri BUMN: Penurunan Harga Tiket Pesawat Perlu Kajian MendalamMenteri BUMN Erick Thohir menegaskan industri penerbangan Indonesia masih berfokus pada efisiensi mengingat jumlah pesawat yang terbatas. Saat ini, Indonesia membutuhkan sekitar 750 pesawat, namun yang ada baru sekitar 400-an.
Baca lebih lajut »
Erick Thohir: Penurunan Harga Tiket Pesawat Perlu Kajian MendalamMenteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya kajian mendalam mengenai keberlanjutan kebijakan penurunan harga tiket pesawat untuk memastikan dampaknya terhadap industri penerbangan dan ekonomi secara keseluruhan.
Baca lebih lajut »