Wall Street ambruk pada hari pertama perdagangan awal pekan ini
Indeks utama Wall Street anjlok hingga 1,3% karena sentimen suku bunga yang lebih tinggi menekan sentimen pasar.
Imbal hasil Treasury 10 tahun naik menjadi 3,9%, sedangkan tingkat 2 tahun naik menjadi 4,69%. Imbal hasil obligasi naik karena para pelaku pasar terbelah pandangan mengenai kebijakan suku bunga setelah data inflasi yang lebih panas dari perkiraan.Para pelaku pasar khawatir inflasi yang"membandel" akan menyebabkan bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat menyebabkan ekonomi resesi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wall Street dan IHSG Pekan Ini Terpengaruh Risalah The Fed & Inflasi PCEInflasi AS yang diawasi ketat Bank Sentral Federal Reserve serta risalah kebijakan terbaru The Fed akan menjadi sorotan pada pekan ini.
Baca lebih lajut »
Wall Street Dibayangi Laporan Pendapatan Ritel AS Imbas InflasiWall Street dibayangi pendapatan peritel besar yang menguji penguatan pasar saham AS. Investor menunggu kinerja belanja konsumen dan dampak inflasi terhadap keuntungan...
Baca lebih lajut »
Usai Libur Peringati Hari Presiden, Wall Street Akan Dipengaruhi Kinerja RitelIndeks utama Wall Street tak bergerak pada hari ini menyusul libur federal dalam rangka Hari Presiden atau President Day yang jatuh pada 20 Februari 2023 Indeks...
Baca lebih lajut »
Waspada! IHSG Bisa Kena Guncang 'Gempa' Wall StreetIHSG masih diselimuti awan mendung saat The Fed diprediksi akan tetap agresif dalam menaikkan suku bunga
Baca lebih lajut »
Wall Street Libur Peringati Hari Presiden, Cermati Mayoritas Gerak Saham GlobalBursa saham sebagian besar lebih tinggi di Eropa dan Asia pada perdagangan Senin (20.2.2023) waktu setempat setelah Wall Street menutup minggu yang tidak stabil....
Baca lebih lajut »