Hadir di KTT G7, Indonesia Bawa Suara Negara Miskin dan Berkembang

Indonesia Berita Berita

Hadir di KTT G7, Indonesia Bawa Suara Negara Miskin dan Berkembang
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 27 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 14%
  • Publisher: 92%

'Kehadiran Indonesia menunjukkan kepercayaan G7 sebagai perwakilan Global South yang nenyuarakan.'

KEHADIRAN Indonesia di forum Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Hiroshima, Jepang, menjadi momentum untuk meneruskan suara negara-negara miskin dan berkembang atau global south.

Menurut dia, kepercayaan G7 terhadap Indonesia untuk mengikuti KTT yang digelar di kota yang hancur oleh bom atom pada perang dunia II itu, merupakan kehormatan. Sayangnya Indonesia mewakili negara-negara yang tidak homogen."Ini kehormatan sekaligus tantangan karena suara GS juga tidak homogen," ujarnya.

Presiden Joko Widodo berangkat ke Hiroshima membawa sejumlah isu seperti perubahan iklim, pangan, energi, dan suara dari negara-negara GS. Ia menegaskan sudah saatnya suara dari negara perkembang didengar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Perkuat Pelayanan Publik di Timur Indonesia, Menteri Anas Resmikan Mal Pelayanan Publik Pertama di PapuaPerkuat Pelayanan Publik di Timur Indonesia, Menteri Anas Resmikan Mal Pelayanan Publik Pertama di PapuaMenteri Anas mengatakan, kehadiran MPP di Jayapura, menunjukkan bahwa Indonesia-sentris bukan hanya terkait infrastruktur.
Baca lebih lajut »

Ikhtiar Atalian Global Services Indonesia Mengurangi Jejak KarbonIkhtiar Atalian Global Services Indonesia Mengurangi Jejak KarbonPerusahaan penyedia layanan FM Atalian Global Services (OCS Group) Indonesia mengambil langkah untuk berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan
Baca lebih lajut »

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Anjlok Satu Dekade Terakhir, Begini Kondisi IndonesiaSri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Anjlok Satu Dekade Terakhir, Begini Kondisi IndonesiaPertumbuhan ekonomi global dan negara besar satu dekade terakhir dengan dekade sebelumnya. Hasilnya, ada penurunan yang cukup signifikan.
Baca lebih lajut »

Perolehan medali emas kontingen Indonesia di SEA Games 2023 menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.Perjuangan kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Phnom Penh resmi ditutup dengan tambahan satu emas dari cabang olahraga sepak bola. Dengan demikian, kontingen Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen umum perolehan medali dengan raihan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Peringkat Indonesia tidak mengalami perubahan dibandingkan gelaran SEA Games sebelumnya di Hanoi, Vietnam pada tahun 2021. Namun, kontingen Indonesia berhasil menambah jumlah emas dari sebelumnya 69 medali menjadi 87 medali. Perolehan emas Indonesia pada SEA Games 2023 pun menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Raihan medali emas Indonesia tertinggi sebelumnya didapat pada SEA Games 2019 Filipina, yakni sebanyak 72 medali. Namun, saat itu Indonesia hanya mampu menempati peringkat keempat klasemen umum perolehan medali. Di sisi lain, Indonesia telah lama tidak berhasil menjadi juara umum SEA Games. Terakhir kali Indonesia menjadi juara umum adalah saat menjadi tuan rumah, yakni pada SEA Games 2011 Jakarta dan Palembang, dengan raihan 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu. Patut digarisbawahi bahwa kesuksesan saat itu menjadi juara tidak terlepas dari faktor keuntungan sebagai tuan rumah, yang dapat menentukan cabang olahraga yang akan diperlombakan. Keberhasilan di SEA Games 2011 menjadi satu-satunya catatan juara umum SEA Games di era Reformasi. Selama era Reformasi, capaian tertinggi Indonesia adalah menempati peringkat ketiga, dan yang terburuk ialah peringkat kelima. Sedangkan di era Orde Baru, kontingen Indonesia berhasil sembilan kali menjadi juara umum, dan pencapaian terburuk hanyalah peringkat kedua.
Baca lebih lajut »

Rekam Jejak Perolehan Medali Indonesia di SEA GamesPerjuangan kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Phnom Penh resmi ditutup dengan tambahan satu emas dari cabang olahraga sepak bola. Dengan demikian, kontingen Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen umum perolehan medali dengan raihan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Peringkat Indonesia tidak mengalami perubahan dibandingkan gelaran SEA Games sebelumnya di Hanoi, Vietnam pada tahun 2021. Namun, kontingen Indonesia berhasil menambah jumlah emas dari sebelumnya 69 medali menjadi 87 medali. Perolehan emas Indonesia pada SEA Games 2023 pun menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Raihan medali emas Indonesia tertinggi sebelumnya didapat pada SEA Games 2019 Filipina, yakni sebanyak 72 medali. Namun, saat itu Indonesia hanya mampu menempati peringkat keempat klasemen umum perolehan medali. Di sisi lain, Indonesia telah lama tidak berhasil menjadi juara umum SEA Games. Terakhir kali Indonesia menjadi juara umum adalah saat menjadi tuan rumah, yakni pada SEA Games 2011 Jakarta dan Palembang, dengan raihan 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu. Patut digarisbawahi bahwa kesuksesan saat itu menjadi juara tidak terlepas dari faktor keuntungan sebagai tuan rumah, yang dapat menentukan cabang olahraga yang akan diperlombakan. Keberhasilan di SEA Games 2011 menjadi satu-satunya catatan juara umum SEA Games di era Reformasi. Selama era Reformasi, capaian tertinggi Indonesia adalah menempati peringkat ketiga, dan yang terburuk ialah peringkat kelima. Sedangkan di era Orde Baru, kontingen Indonesia berhasil sembilan kali menjadi juara umum, dan pencapaian terburuk hanyalah peringkat kedua. 
Baca lebih lajut »

Serangan Teroris di Indonesia Turun 56 Persen, BNPT Ungkap FaktaSerangan Teroris di Indonesia Turun 56 Persen, BNPT Ungkap FaktaBerdasarkan data Global Terorisme Indeks, serangan teroris di Indonesia turun 56 persen, BNPT RI ungkap fakta
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 06:46:58