Kelompok peretas ransomware Bashe memperpanjang batas waktu pembayaran untuk menebus data PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI hingga Selasa, 24 Desember 2024.
Kelompok hacker ransomware Bashe diketahui memperpanjang tenggat waktu bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI untuk menebus data hingga Selasa besok, 24 Desember 2024. Geng peretas itu tadinya memberi waktu hingga Senin sore pukul 16.00 WIB tadi, 23 Desember 2024. Penundaan itu disampaikan kelompok Bashe secara langsung kepada Vaksin.com melalui email. Alfons Tanujaya, pengamat sekaligus praktisi keamanan siber dari Vaksin.
com, mengatakan tenggat waktu diundur karena adanya bayaran dari sebuah vendor keamanan. Dia tak menyampaikan identitas vendor yang dimaksud. “Membayar untuk mendapatkan perpanjangan waktu 24 jam, jadi deadline-nya diundur (hingga0 besok pukul 16.00 WIB,” kata Alfons ketika dihubungi Tempo, Senin, 23 Desember 2024. Dia belum bisa memastikan hubungan vendor tersebut dengan BRI. “Kami tidak tahu dan tidak bisa konfirmasi (pihak yang meminta pembayaran) karena ini informasi sepihak dari Bashe,” tuturnya. Alfons sebelumnya mengungkapkan bahwa Bashe menetapkan tebusan senilai 5 Bitcoin atau setara Rp 7,6 miliar—dengan hitungan Rp 1,53 miliar per 1 BTC. Melalui pesan Telegram, kelompok peretas itu mengklaim memiliki data dan kemampuan untuk mengakses infrastruktur BRI, memindahkan dana antar aku, serta menarik dana dari tempat lain. Manajemen BRI belum memberikan pernyataan mengenai tuntutan uang yang diminta oleh kelompok hacker itu. Sejauh ini, perseroan hanya memastikan bahwa data dan dana nasabah masih aman. Direktur Digital dan Informasi Teknologi BRI, Arga M. Nugraha, menyebut seluruh sistem perbankan BRI masih berjalan normal. Layanan transaksi juga masih berjalan lancar. Arga bahkan belum mengkonfirmasi kebenaran informasi ihwal serangan ransomware tersebut. Dia mengklaim sistem keamanan BRI telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala untuk menghadapi berbagai ancaman. “Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi nasabah tetap terlindungi,” kata di
RANSOMWARE HACKER BRI PEMBAYARAN DATA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BRI Dikabarkan Terkena Ransomware BasheBank Rakyat Indonesia (BRI) diduga menjadi target serangan ransomware Bashe. Direktur Digital dan IT BRI memastikan data dan dana nasabah aman, namun kelompok ransomware tersebut diyakini merupakan cabang dari LockBit.
Baca lebih lajut »
BRI Diduga Jadi Target Serangan Ransomware BasheRansomware Bashe diduga menyerang sistem layanan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kasus ini menambah daftar serangan ransomware terhadap lembaga keuangan di Indonesia. Sebelumnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Indonesia (BI) juga pernah menjadi korban serangan ransomware.
Baca lebih lajut »
BRI Dianggap Target Serangan Ransomware BasheBank Rakyat Indonesia (BRI) diduga menjadi target serangan ransomware Bashe tepat di momen perayaan ulang tahunnya yang ke-129. Kelompok hacker tersebut memberikan waktu sampai Senin, 23 Desember 2024 pukul 09.00 UTC, atau pukul 16.00 WIB, untuk menebus data-datanya. BRI memastikan bahwa data dan dana nasabah aman serta seluruh sistem perbankan berjalan normal.
Baca lebih lajut »
BRI Diperkirakan Menjadi Target Serangan Ransomware BasheBank Rakyat Indonesia (BRI) diduga menjadi target serangan ransomware Bashe. Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menyoroti perlunya kewaspadaan terhadap ancaman siber ini dan menekankan bahwa Indonesia perlu strategi nasional untuk menghadapi serangan siber.
Baca lebih lajut »
BRI Diduga Serangan Ransomware BasheDugaan serangan ransomware terhadap Bank Rakyat Indonesia (BRI) ramai di media sosial. Hacker yang menamakan diri Bashe Ransomware mengancam akan menyebarkan data sensitif BRI jika tidak mendapatkan pembayaran tebusan dalam waktu 23 Desember 2024.
Baca lebih lajut »
Klaim Serangan Ransomware, Bashe Minta Tebusan Rp 7,6 Miliar kepada BRITenggat sore ini sekaligus untuk mencari konfirmasi kebenaran kabar serangan ransomware yang diklaim dilakukan terhadap BRI.
Baca lebih lajut »