Di era kepemimpinannya, Gus Dur menghidupkan nilai-nilai demokrasi di tengah masyarakat. Nilai-nilai itu kini terasa menghilang di tengah kian menguatnya demokrasi prosedural di mana politikus mengejar elektoral semata.
Atraksi barongsai dimainkan oleh kelompok Kong Ha Hong di Mal Puri Indah, Jakarta Barat, Jumat . Pada tahun 2002, berkat kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid, pemerintah meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional.Pernyataan dari Presiden ke-4 RI yang akrab disapa
Gus Dur kemudian wafat pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Untuk mengenang pemikiran dan kebijakannya, kepergian Gus Dur setiap tahun diperingati dalam acara Haul Gus Dur, seperti tahun ini digelar Sabtu , di Ciganjur, Jakarta.Pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada , Abdul Gaffar Karim, mengatakan, usaha untuk mendongkel Gus Dur dari jabatan presiden memunculkan perlawanan dari para pendukungnya.
Gus Dur juga mengedepankan dialog antarkelompok agama. Beberapa kebijakan konkretnya adalah diberikannya ruang bagi perayaan hari rayaDalam menegakkan prinsip kebebasan berpendapat dan beragama, Gus Dur menghapuskan larangan terhadap berbagai organisasi dan kelompok masyarakat sipil yang sebelumnya dianggap subversif. Kebijakan itu akhirnya memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi kebebasan berekspresi.
”Pemilu cuma menjadi fasad demokrasi, bukan perabotan utama demokrasi. Rakyat cenderung menjadi statistik pemilih ketimbangDekan Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta, Ahmad Suaedy, pun menyatakan bahwa saat ini demokrasi secara prosedural terus menguat, tetapi dari sisi substansi cenderung melemah. Hal ini yang sangat berbeda di era kepemimpinan Gus Dur, karena nilai-nilai demokrasi terus diperkuat oleh Presiden.
Namun, karena sikapnya yang tak mau kompromi, kata Syaiful, itu pula yang menyebabkan Gus Dur dilengserkan dari kekuasaannya sebagai presiden. Padahal, sebagai presiden, mau tidak mau ia harus berkompromi dengan legislatif.
Keberagaman Feature Fenomena Gus Dur Utama Imlek Pemilu 2024 Aktual Harkat Martabat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Aliansi Santri Gus Dur Geruduk Gedung PBNU, Desak Gus Yahya dan Gus Ipul MundurTuntutan para pendemo di antaranya mereka mendesak Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yahya segara mundur dari jabatannya.
Baca lebih lajut »
Gus Salam Sebut PBNU Masa Gus Yahya Memilukan: Manipulasi Kebesaran Gus DurMantan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam merespons perseteruan PBNU dan PKB melalui Pansus PKB yang dimotori Gus Yahya dan Gus Ipul
Baca lebih lajut »
Pansus PBNU Undang Gus Choi Besok, Dalami soal Cak Imin Kalahkan Gus Dur dan Kuasai PKBGus Choi adalah bekas kader PKB dan akan dimintai sejarah bagaimana Muhaimin Iskandar akhirnya menjadi ketua umum PBNU.
Baca lebih lajut »
PBNU Undang Gus Choi untuk Mendalami Sejarah Pengambilalihan PKB dari Gus DurJPNN.com : Tim bentukan PBNU bernama Panitia Khusus atau Pansus PKB akan mengundang Effendy Choirie, Rabu (7/8). Dia akan ditanya kisah Cak Imin jadi ketum.
Baca lebih lajut »
Besok, Pansus PBNU Panggil Gus Choi untuk Dalami Cara Cak Imin Kudeta PKB dari Gus DurGus Ipul berharap, dengan kehadiran Gus Choi, pihaknya mendapatkan informasiyang dapat dijadikan referensi untuk pengambilan keputusan.
Baca lebih lajut »
Gus Choi: PKB Tidak Ada Tanpa NU dan Gus DurGus Choi usai memenuhi panggilan klarifikasi dari Pansus PBNU di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Agustus 2024
Baca lebih lajut »