KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menekankan pentingnya menerima takdir dan ketentuan Allah dengan lapang dada. Ia mengatakan bahwa keterbatasan dan kegagalan adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Kehidupan manusia penuh dengan tantangan dan ujian yang datang silih berganti. Tak jarang, kita dihadapkan pada kenyataan yang membuat kita merasa terbatas, merasa gagal, dan tidak mampu mengubah takdir. Namun, menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang dikenal dengan Gus Baha , inilah salah satu hal yang perlu kita pahami sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan penerimaan.
Gus Baha menyampaikan dalam sebuah kajian yang ditayangkan di kanal YouTube @jejaksemangat bahwa manusia sejatinya harus belajar dari takdir yang dihadapi. 'Termasuk kearifan kita sebagai manusia itu belajar dari takdir yang kita hadapi,' ujarnya. Takdir bukanlah sesuatu yang bisa kita lawan, melainkan sesuatu yang harus diterima dengan lapang dada. 'Keterbatasan kita sebagai manusia kita harus bisa ngelola kegagalan,' tegas Gus Baha. Keterbatasan ini bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari fitrah manusia yang harus diterima dengan penuh kerendahan hati. Lebih lanjut, Gus Baha mengungkapkan bahwa setiap manusia harus mampu menerima segala hal yang sudah digariskan oleh Allah, baik itu berupa keberhasilan maupun kegagalan. 'Nerima Qada dan Qadar,' katanya, menekankan pentingnya penerimaan terhadap takdir dan ketentuan Allah yang pasti memiliki hikmah di baliknya. Penerimaan terhadap takdir adalah bentuk kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani hidup. Pesan dari Mbah Moen, guru Gus Baha, sangat berpengaruh dalam pandangannya tentang takdir. Menurut Gus Baha, Mbah Moen selalu mengingatkan bahwa iman yang sejati adalah iman terhadap Qada dan Qadar. 'Mbah Moen, abahnya Gus Yasin Wakil Gubernur Jateng, itu sering cerita ke saya, iman iku paling duwur iku iman qodo qodar,' kenang Gus Baha. Kata-kata Mbah Moen tersebut menggambarkan bahwa iman yang paling tinggi adalah iman yang diterima dengan lapang dada terhadap segala ketentuan yang diberikan oleh Allah. Ini adalah bentuk pengakuan atas kekuasaan Allah yang Maha Kuasa dalam mengatur segala sesuat
Gus Baha Takdir Qada Dan Qadar Kesabaran Penerimaan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapan Gus Baha tentang Kasus Gus Miftah: Kalau Saya Gus AsliKarena menjadi viral, masalah Gus Miftah ini ditanyakan ke Gus Baha
Baca lebih lajut »
Gus Baha Tanggapi Soal Gelar 'Gus': Saya Jelas Gus yang AsliBelakangan ini, gelar “Gus” menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kontroversi ini dipicu oleh Gus Miftah, yang dianggap menyampaikan guyonan tidak pantas.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Viral Hinaan Gus Miftah, Gus Baha Saya Gus Asli, Bukan NaturalisasiHanya saja Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren demikian pula kakek-kakeknya
Baca lebih lajut »
Jawaban Bijak Gus Baha saat Ditanya soal Kontroversi Gus MiftahTidak ingin menyudutkan salah satu pihak, Gus Baha memilih untuk memberikan sebuah kisah inspiratif yang mengandung hikmah mengenai kisah Nabi Musa.
Baca lebih lajut »
Profil Gus Baha, Pendakwah yang Klaim Dirinya sebagai 'Gus' AsliPernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap kontroversi terkait ceramah Gus Miftah.
Baca lebih lajut »
Gus Baha Respons Kontroversi Gus Miftah, Ekspresi Quraish Shihab DisorotWarganet soroti ekspresi Quraish Shihab saat Gus Baha tanggapi kontroversi Gus Miftah.
Baca lebih lajut »