MENGAPA masih banyak kasus korupsi di Indonesia? Mengapa masih banyak orang yang memiliki kuasa di Indonesia senang menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya?
Mengapa masih banyak orang yang berpikir kekerasan merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah? Pernahkah guru mata pelajaran apa pun mengajak siswanya untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tadi? Pernahkah pertanyaan-pertanyaan reflektif yang mencari tahu posisi guru dan siswa dan peran mereka dalam masalah-masalah tadi diajukan oleh guru ke siswa?
Guru belum mampu memaknai dinamika kelas. Guru belum mampu menunjukkan relasi kegiatan belajar dengan kehidupan di masyarakat, tetapi yang paling mendasar, guru belum mampu melihat kenyataan bahwa mereka sebenarnya juga ikut berproses dalam kegiatan belajar tersebut.
Kita tidak bisa dan tidak boleh berhenti menyelesaikan masalah pertama saja karena jika hanya keterampilan refleksi personal yang dimiliki guru, keadaan ini dapat membentuk guru dan siswa yang peduli pada diri sendiri sehingga tidak mampu berkontribusi menyelesaikan masalah ketidakadilan sosial. Kita harus selalu ingat bahwa tujuan pendidikan bukan hanya pengembangan kapasitas pembelajar sebagai individu semata, melainkan juga sebagai warga masyarakat.
Untuk membangun kemampuan refleksi guru Sekolah Sukma Bangsa atas masalah sosial, salah satu kegiatannya ialah melaksanakan perjalanan reflektif. Guru berjalan kaki di lingkungan luar sekolah. Dalam perjalanan tersebut guru menggunakan mata, telinga, juga pikiran dan hati untuk melihat fenomena-fenomena sosial.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumpah Profesi Guru, Rektor UMS: Guru Profesional adalah yang Dirindukan |Republika OnlineSebanyak 1.578 mahasiswa PPG menerima sertifikat pendidik.
Baca lebih lajut »
Stok di Pasar Cukup, mengapa harga beras masih tinggi?Meski stok beras sudah mencukupi, harga beras hingga sekarang masih mahal. Untuk beras premium dijual ...
Baca lebih lajut »
Kasus Jari Bayi Terpotong di Palembang Berakhir DamaiKasus jari bayi terpotong akibat kelalaian perawat RS Muhammadiyah Palembang berakhir damai. Pihak keluarga korban telah memaafkan tersangka.
Baca lebih lajut »
Kasus Jari Bayi Tergunting Bisa Damai, Keluarga Minta Ganti Rugi Rp500 JutaKeluarga bayi perempuan yang jari tangannya tergunting oleh perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan, membuka peluang penyelesaian kasus malapraktik melalui jalur perdamaian tetapi dengan syarat.
Baca lebih lajut »
Kasus Jari Bayi Terpotong Perawat di Palembang Berakhir Damai, Keluarga Korban Ikhlas dan Anggap MusibahOrangtua bayi yang jarinya terpotong oleh perawat di Palembang mengaku ikhlas dan anggap kejadian itu sebagai musibah.
Baca lebih lajut »
Keluarga Bayi Jari Terpotong di Palembang Buka Peluang Damai asal Syarat Ini DipenuhiKeluarga bayi jari terpotong membuka peluang damai dengan pihak RS Muhammadiyah Palembang dan perawat DN yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca lebih lajut »