Guru Harus Sensitif Identifikasi Perundungan di Sekolah

Perundungan Berita

Guru Harus Sensitif Identifikasi Perundungan di Sekolah
Anak SekolahGuru
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 43 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 92%

Kasus perundungan pada anak di sekolah acap kali tidak tertangani dengan baik

Peringatan HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia yang kali ini digelar di dua lokasi, Jakarta dan Ibu Kota Nusantara , mungkin tidak diikuti sejumlah mantan Presiden RIIndustri manufaktur saat ini berada dalam di situasi yang mengkhawatirkan dan berdampak pada berlanjutnya gelombang pemutusan hubungan kerja massal.Untuk itu, pengembangan kapasitas guru terkait perundungan perlu terus ditingkatkan.

Ia mengatakan bahwa pengembangan kapasitas guru penting dilakukan untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Kemudian, pengembangan keterampilan komunikasi. Khoiruddin menyebut komunikasi ada yang bersifat agresif, pasif, dan asertif. Yang terakhir itu yang paling baik. "Asertif itu terus terang tapi tidak menyakitkan hati. Ini yang harus dilatih," katanya.Selanjutnya, guru harus belajar untuk active listening atau mendengarkan secara aktif. "Jadi kalau mendengarkan itu ada respons. Kalau orang lain ngomong kita kasih tanggapan meskipun tanggapannya sedikit-sedikit," jelasnya.

"Kebijakan anti perundungan itu harus jelas, apa yang harus dilakukan. Lalu harus dikomunikasikan kepada semua pihak bahwa di sekolah ini kebijakannya seperti ini. Termasuk kepada anak dan orangtua," pungkasnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Anak Sekolah Guru

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kepala Sekolah Menolak Disalahkan dalam Polemik ”Cleansing” Guru HonorerKepala Sekolah Menolak Disalahkan dalam Polemik ”Cleansing” Guru HonorerKepala Sekolah tidak pernah berniat untuk memberhentikan ratusan guru honorer karena sekolah juga kekurangan guru.
Baca lebih lajut »

Disdik DKI Jakarta Disarankan Cabut Kebijakan 'Cleansing' Guru HonorerDisdik DKI Jakarta Disarankan Cabut Kebijakan 'Cleansing' Guru HonorerSalah satu alasannya karena guru honorer tersebut diangkat sebagai guru tidak berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan.
Baca lebih lajut »

Rektor Unair: Harus Digitalisasi, Tidak Perlu Libatkan Orang untuk Jadi Guru BesarRektor Unair: Harus Digitalisasi, Tidak Perlu Libatkan Orang untuk Jadi Guru BesarDi Unair, untuk acara administratif gelar profesor tidak diperlukan. Tetapi untuk acara akademik seperti wisuda, pengukuhan guru besar maka diperlukan gelar profesor tersebut.
Baca lebih lajut »

Kebijakan Pendidikan yang MembingungkanKebijakan Pendidikan yang MembingungkanDalam memutuskan kebijakan, sebaiknya Kemendikbudristek melakukan kajian dan dialog dengan guru-guru, sekolah.
Baca lebih lajut »

Belum Sejahtera, P2G Usul Pemerintah Adakan Upah Minimum untuk GuruBelum Sejahtera, P2G Usul Pemerintah Adakan Upah Minimum untuk GuruPerhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyarankan agar pemerintah membuat upah minimum untuk guru.
Baca lebih lajut »

”Cleansing” Guru Honorer, Buntut Analisis Kebutuhan yang Tak Keruan”Cleansing” Guru Honorer, Buntut Analisis Kebutuhan yang Tak KeruanPolemik pemberhentian guru honorer di DKI Jakarta ungkap ketidakakuratan analisis kebutuhan dan distribusi guru.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-14 03:13:13