Anak perempuan memiliki 25 risiko lebih tinggi untuk kejadian kritis kardiovaskuler dibandingkan laki-laki
GURU Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM , Prof. dr. Yunita Widyastuti, M.Kes., Ph.D., Sp.An-TI, Subsp.An.Ped menyampaikan, dalam ilmu, prosedur yang digunakan dalam menangani pasien dewasa dan anak-anak tentu berbeda. Kondisi yang berbeda ini membuat prosedur anestesi anak-anak lebih beresiko komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Kondisi Kritis Perioperatif merupakan komplikasi pernapasan, jantung, alergi, atau neurologi yang memerlukan intervensi segera yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.Yunita menyampaikan, topik ini sangat penting untuk diangkat agar nantinya dapat menjadi referensi prediksi kejadian kritis perioperatif pada anak dimasa mendatang,” ungkapnya.
Mengacu pada penelitian berbasis data, menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki 25% risiko lebih tinggi untuk kejadian kritis kardiovaskuler dibandingkan laki-laki. “Faktor lain yang mempengaruhi adalah anomali kongenital yang mencakup berbagai kelainan struktur atau fungsi tubuh yang sudah ada sejak lahir dan berasal dari masa prenatal, kondisi pasien, dan jenis anestesi yang digunakan,” terangnya.
Penggunaan alat prediksi risiko kejadian kritis berat perioperatif memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan hasil klinis pasca operasi pada pasien pediatrik. Saat ini perkembangan terbaru adalah penggunaan Artificial Intelligence untuk identifikasi risiko kejadian kritis berat perioperatif. "Beberapa studi menunjukkan manfaat pembelajaran mesin dalam memetakan faktor risiko komplikasi pascaoperasi," terang dia.
Pasien Dewasa Pasien Anak Prosedur Anestesi Guru Besar Ugm
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Guru Besar UGM dan KOBI Tegas Tolak Deforestasi untuk Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit ala PrabowoRencana Prabowo melakukan perluasan perkebunan kelapa sawit ditentang banyak kalangan, termasuk guru besar UGM dan KOBI karena akibatkan deforestasi.
Baca lebih lajut »
Klarifikasi UGM Usai Dituduh Menghambat Pengajuan Guru Besar Dosen Fakultas PertanianUGM menyatakan telah mengumpulkan data dan melakukan pencarian fakta terkait keberatan Noer.
Baca lebih lajut »
Perguruan Tinggi Diizinkan Kelola Tambang, Guru Besar UGM: Risiko Korupsi dan Pembungkaman KritikRevisi Undang-Undang (UU) Minerba yang sedang dibahas di DPR RI memungkinkan perguruan tinggi untuk mengelola tambang, menimbulkan pro dan kontra. Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM Gabriel Lele mengkritik usulan ini, menganggapnya sebagai bentuk korporatisme baru yang membungkam suara kritis kampus.
Baca lebih lajut »
Universitas Berpeluang Kelola Tambang Lewat UU Minerba, Guru Besar UGM Khawatirkan IniUniversitas berpeluang untuk mengelola tambang melalui Undang-undang Minerba. Pakar jelaskan dampak ke depannya.
Baca lebih lajut »
Dosen Demo Hari Ini Tuntut Hak Tukin, Guru Besar UGM Singgung Keseriusan PemerintahGuru Besar FEB UGM mempertanyakan kesungguhan pemerintah dalam memperjuangkan nasib dosen. Menurutnya, penundaan pembayaran tukin adalah keteledoran.
Baca lebih lajut »
Anies Baswedan Hadir di Pelantikan Guru Besar UGM, Netizen Salfok Foto Gibran di Dinding: Penghinaan..Di momen ini, netizen salah fokus dan menyoroti foto Gibran di dinding.
Baca lebih lajut »