Ia mengatakan menjadi perokok justru dapat menyebabkan seseorang mudah sakit. Tidak hanya rentan terinfeksi COVID-19, tetapi juga penyakit lain.
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yayi Suryo Prabandari membantah klaim yang menyebutkan merokok mampu mencegah seseorang terjangkit COVID-19.'Klaim yang beredar sangatlah keliru karena kebiasaan merokok itu tidak sehat. Justru merokok menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya,' kata Yayi dikutip dari laman UGM di Yogyakarta, Kamis, 16 April 2020.
Bahkan, Yayi menyebutkan bahwa para perokok memiliki risiko yang lebih besar daripada orang yang tidak merokok untuk tertular virus corona jenis baru itu. Selain kelompok usia lanjut dan orang-orang dengan penyakit bawaan, para perokok menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19.Menurut dosen pada Departemen Perilaku, Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FKKMK UGM ini, apabila perokok terinfeksi COVID-19 maka akan memperberat kondisi tubuhnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Guru besar UGM bantah klaim merokok bisa mencegah COVID-19'Klaim yang beredar sangatlah keliru karena kebiasaan merokok itu tidak sehat. Justru merokok menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya.'
Baca lebih lajut »
UGM Produksi VTM untuk Swab Test Covid-19Fakultas Farmasi UGM berinisiatif untuk mengadakan program pengadaan VTM untuk mendukung pengujian swab PCR (Polymerase Chain Reaction) terhadap Covid-19.
Baca lebih lajut »
UGM Beri Penyuluhan Covid-19 ke Perdesaan |Republika OnlinePuluhan mahasiswa UGM disiapkan untuk beri penyuluhan Covid-19 ke desa-desa
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19 DPR Berikan Bantuan untuk Penanganan Covid-19Bantuan obat herbal dan APD tersebut dalam rangka membantu pemerintah untuk mempercepat penanganan Covid-19, baik di pusat maupun daerah.
Baca lebih lajut »
Jumlah Lansia 19 Persen Populasi di Spanyol, Rentan terhadap Covid-19Spanyol mengikuti Italia dalam hal pembatasan akibat pencegahan virus corona, sewaktu jumlah yang tertular menurun. Mimpi buruk itu masih jauh dari selesai di panti-panti jompo negara itu, di mana vir
Baca lebih lajut »
Kian Banyak Pasien COVID-19 Sembuh, tetapi Jumlah Korban Jiwa Masih Lebih BesarAchmad Yurianto membeber angka-angka terbaru terkait kasus COVID-19 di tanah air berdasar data yang diperbarui Rabu (15/4). Viruscorona
Baca lebih lajut »