Guru Besar Institut Seni Indonesia Prof. Dr. Soetarno,DEA. memberikan refleksi mendalam tentang perubahan dalam dunia wayang, terutama yang terjadi sejak ...
Pertunjukan wayang dalam memperingati Hari Wayang Nasional di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta, Kamis.
Pertama, ia mencatat adanya diskontinuitas epistemologis filosofis, di mana adegan wayang yang dahulu sarat dengan nilai spiritual dan sakral kini lebih mengarah pada hiburan semata.Kedua, ada diskontinuitas estetika, di mana pertunjukan wayang saat ini lebih mengutamakan kepentingan penonton ketimbang standar estetika yang diajarkan oleh para ahli wayang.
Ia mengapresiasi dalang seperti Naso Sabdo yang tetap mempertahankan nilai-nilai tersebut dalam pertunjukannya, seperti yang terlihat pada Karnotanding tahun 1980 di Surakarta.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Institut Teknologi Sumatera Miliki Guru Besar Pertama dalam Bidang Keamanan SiberInstitut Teknologi Sumatera (Itera) resmi mengukuhkan Prof Sarwono Sutikno sebagai guru besar pertama di bidang keamanan siber dan komputasi pervasif pada Sabtu (2/11/2024).
Baca lebih lajut »
Viral Guru Honorer Mulung Pulang Ngajar, Komisi X DPR: Kesejahteraan Guru PR BesarKesejahteraan guru honorer yang belum layak masih jadi masalah besar di Indonesia. Ini beberapa alasannya.
Baca lebih lajut »
Apa Itu Jurnal Predator dan Bagaimana Dampaknya terhadap Dunia Akademik?Sebagian besar guru besar di Indonesia pernah terjerat jurnal ilmiah predator atau abal-abal.
Baca lebih lajut »
Anas Urbaningrum: Kabinet Besar Prabowo Butuh Kerja Besar dan Prestasi BesarKetua Umum PKN Anas Urbaningrum meminta kepada Prabowo Subianto untuk mengawal seluruh program kerja di jajaran kementerian kabinetnya agar tak ada penyelewengan.
Baca lebih lajut »
Guru Besar Indonesia Terjerat Jurnal PredatorSebagian besar guru besar di Indonesia pernah terjerat jurnal ilmiah predator atau abal-abal. Kepakaran guru besar Indonesia pun dipertanyakan.
Baca lebih lajut »
Guru Supriyani Cabut Kesepakatan Damai, Mengaku Tertekan dan Tak Tahu Isi SuratGuru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani mencabut kesepakatan damai yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga
Baca lebih lajut »