Seolah berlomba dengan sinetron, situasi politik di Filipina kian dramatis. Polisi menggugat Wapres Sara Duterte-Carpio dan menyelidiki ayahnya, Rodrigo Duterte.
QUEZON CITY, RABU – Kepolisian Distrik Quezon City atau QCPD di Filipina melayangkan gugatan kriminal terhadap Wakil Presiden Sara Duterte-Carpio . Ia dan para pengawal wakil presiden atau VPSPG dianggap berlaku agresif, melawan peraturan, dan menyerang aparat penegak hukum setelah insiden kekerasan di gedung DPR negara tersebut.
Komite Etik DPR menyatakan Lopez berusaha menghalangi penyelidikan sehingga ia dijatuhi hukuman tahanan rumah, kemudian ia dipindahkan ke ruang tahanan di gedung Kongres.Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio dalam jumpa pers di Kota Quezon, Selasa . “Seorang pejabat publik menyerang abdi masyarakat lainnya yang sedang menunaikan tugas. Ini tindakan sewenang-wenang dan tidak boleh dibiarkan,” ujar Fajardo.
Biro Penyelidikan Nasional di bawah Kementerian Hukum Filipina memanggil Duterte-Carpio untuk diselidiki atas ancaman tersebut. Duterte-Caprio diminta datang ke Biro Investigasi Nasional, Jumat , untuk menjelaskan penyelidikan atas dugaan ancaman serius itu.Brawner mengungkapkan, ia menolak permintaan Presiden Filipina 2016-2022 Rodrigo Duterte agar militer turun tangan membereskan masalah. Rodrigo Duterte adalah ayah dari Duterte-Carpio.
Ferdinand Marcos Jr dan Sara Duterte-Carpio berpasangan pada pemilihan umum 2022, meskipun sejatinya mereka berasal dari keluarga wangsa politik yang berlawanan. Perjodohan politik mereka murni karena masing-masing memiliki basis pendukung banyak dan kuat sehingga jika maju bersama, dipastikan menang telak.
Tak hanya Sara Duterte-Carpio, ayahnya—mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte—juga diselidiki Kementerian Hukum soal kemungkinan ada unsur dalam pernyataan Duterte yang dikategorikan sebagai hasutan untuk menggulingkan pemerintahan. Duterte-Carpio menurunkan VPSPG ke gedung Kongres yang dipimpin oleh Lachica untuk mencegah pemindahan Lopez. Di sana, terjadi perseteruan antara polisi dengan para anggota VPSPG. Meskipun baku hantam terjadi, Lopez pada akhirnya tetap dikirim ke bui.
Dikutip oleh ABS-CBN, Brawner menuturkan, misi utama dari para anggota militer mengawal Duterte-Carpio ialah memastikan tidak terjadi sesuatu kepadanya. Pasalnya, jika Duterte-Carpio tertimpa marabahaya, keselamatan presiden, ibu negara, dan ketua DPR juga terancam.Foto gabungan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio di Quezon City, 13 November 2024 dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Vientiane, Laos pada 9 Oktober 2024.
Ferdinand Marcos Jr Rodrigo Duterte Politik Dinasti Filipina Filipina
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr dan IstrinyaWapres Filipina Sara Duterte sudah menghubungi pembunuh untuk menghabisi nyawa Presiden Ferdinand Marcos Jr., jika dirinya terbunuh
Baca lebih lajut »
Filipina Memanas, Wapres Duterte Berencana Bunuh Presiden Jika Ia DibunuhIstana kepresidenan menanggapi dengan tegas, menyebut pernyataan itu sebagai ancaman aktif terhadap nyawa presiden.
Baca lebih lajut »
Konflik 2 Dinasti Politik Filipina: Wapres Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden MarcosKetegangan politik di Filipina meningkat setelah Wapres Sara Duterte mengancam membunuh Presiden Marcos Jr. Dua dinasti tengah berselisih.
Baca lebih lajut »
Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bakal Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Respons PemerintahAncaman mengerikan dikeluarkan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte yang mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Baca lebih lajut »
Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos, Ada Apa?Ramai soal pernyataan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte yang mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Apa penyebabnya?
Baca lebih lajut »
Filipina Waspadai Ancaman Pembunuhan oleh Sara Duterte ke Marcos Jr.Sabtu lalu Wapres Filipina Sara Duterte melancarkan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Marcos Jr.
Baca lebih lajut »