Gugus tugas minta publik patuh pada protokol kesehatan cegah gelombang ke-2 corona
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan gelombang kedua penularan corona semestinya tidak terjadi di Indonesia. Asalkan masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah. Baca Juga "Akan ada peluang untuk terjadinya gelombang kedua jika masyarakat tidak mengikuti ketentuan dari pemerintah.
Protokol kesehatan itu seperti tidak ke luar rumah jika bukan hal yang mendesak, selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain."Kita tidak bisa upayakan ini sendiri. Kita butuh partisipasi seluruh masyarakat untuk lawan pandemi ini," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gusar Penumpang KRL Melihat Orang Lain Tak Patuh Jaga JarakMeski sudah diingatkan berkali-kali, tetap saja ada penumpang yang tak mau menjaga jarak seolah kebal terhadap virus corona.
Baca lebih lajut »
Bupati Minahasa Tenggara Minta Sulut Tidak Usulkan PSBBBupati Minahasa Tenggara meminta Gubernur Sulteng tidak mengajukan PSBB ke pusat, dan memilih masyarakat harus patuh melaksanakan protokol kesehatan covid-19.
Baca lebih lajut »
Dua Protokol Kesehatan yang Harus Diikuti Pelaku Olahraga |Republika OnlineArahan yang disusun pemerintah pun berlaku untuk pihak yang bukan atlet.
Baca lebih lajut »
Antrean di Bandara dan Protokol Kesehatan yang Diabaikan |Republika OnlineKemenhub sudah ingatkan operator memperhatikan protokol kesehatan di bandara.
Baca lebih lajut »
Otoritas Liga Primer Sediakan Protokol Kesehatan |Republika OnlineKlub diharuskan untuk melakukan penilaian risiko.
Baca lebih lajut »